20 April 2025

Get In Touch

Mahasiswa Undika Buat Jam Tangan Tactile untuk Penyandang Tuna Netra

Tegar berhasil meraih juara 2 dalam kegiatan National Applied Science Project Olympiad berkat jam tangan Jago Kluruk. (Insert) Jam tangan Jago Kluruk buatan Tegar untuk penyandang tuna netra.
Tegar berhasil meraih juara 2 dalam kegiatan National Applied Science Project Olympiad berkat jam tangan Jago Kluruk. (Insert) Jam tangan Jago Kluruk buatan Tegar untuk penyandang tuna netra.

SURABAYA (Lenteratoday) - Seorang mahasiswa program studi (prodi) DKV Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, Tegar Prasetiyo baru saja menciptakan sebuah jam tangan tactile berbahan dasar utama limbah kayu. Menariknya, jam tangan yang diberi nama 'Jago Kluruk' tersebut diperuntukkan bagi teman-teman penyandang tuna netra.

“Saya melihat produksi jam tangan tactile ini kurang masif, sehingga saya memutuskan untuk membuat jam ini agar bisa memudahkan teman-teman tuna netra untuk menunjukkan waktu," ceritanya, Senin (29/1/2024).

Berdasarkan observasi yang dilakukan, Tegar mengatakan, jika jam tangan tactile ini sudah dikembangkan di negara lain, namun material yang digunakan tergolong susah untuk dijangkau. Untuk itu, ia menyederhanakan jam tangan tactile dengan teknis yang hampir sama menggunakan versinya sendiri.

Bahkan, Tegar membutuhkan waktu enam bulan untuk membuat jam tangan 'Jago Kluruk'.
Dalam proses pembuatannya, Tegar menggunakan bahan utama limbah kayu kain batik. Kain batik ini digunakan untuk melapisi tali jam tangan, sedangkan resin printer yang dihasilkan oleh limbah kayu digunakan pada body utama jam tangan tactile ini. 

"Untuk bahannya sebisa mungkin saya menggunakan bahan daur ulang. Setelah itu saya modifikasi ulang sedemikian rupa agar konsep jam tangan tactile ini bisa diterapkan dalam karya saya," jelasnya.

Terkait nama ‘Jago Kluruk’ dalam inovasinya, Tegar mengungkapkan jika nama tersebut memiliki filosofi tersendiri.

Dalam hal ini, ayam jago digunakan sebagai penanda waktu karena pada jam tertentu, ayam jago akan berkokok. 

"Biasanya, ayam akan berkokok pada pagi hari sehingga seringkali digunakan sebagai penanda waktu. Dari filosofi ini, maka terbesutlah nama ‘Jago Kluruk’ tersebut," ungkapnya.
Dengan hadirnya inovasi ini, Tegar berharap dapat memotivasi mahasiswa-mahasiswi Universitas Dinamika untuk berani mengambil tantangan, dan bisa memunculkan ide yang out of the box, serta bisa menorehkan prestasi-prestasi yang membanggakan.

Diketahui, karya jam tangan tactile berdesain batik ini merupakan salah satu karya inovasi yang dilombakan dalam acara NASPO (National Applied Science Project Olympiad) bertema Research on Children with Special Needs yang diselenggarakan di Departemen Aktuaria FSAD ITS. Tegar pun berhasil meraih juara dua dan membawa pulang medali perak beserta sertifikat.

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg)/ Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.