23 April 2025

Get In Touch

Tak Semua Miliki QRIS untuk Bayar Parkir, Pemkot Surabaya Siapkan Alternatif

Sosialisasi parkir mengunakan QRIS dilakukan Dishub Surabaya.
Sosialisasi parkir mengunakan QRIS dilakukan Dishub Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Setelah dilakukan uji coba di beberapa titik, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siapkan metode pembayaran parkir selain mengunakan QRIS. Pasalnya, tidak semua pengguna jalan memiliki alat pembayaran elektronik jenis ini.

"Ketika kita sudah melakukan di beberapa titik, ternyata tidak semuanya membayar pakai QRIS, karena warga Surabaya juga tidak siap untuk QRIS. Karena itulah nanti kita lihat besok (penerapan Februari 2024) seperti apa," ucap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu (31/1/2024).

Setelah dilakukan evaluasi salah satu penyebabnya adalah tidak semua pengguna jalan memiliki aplikasi m-bangking atau alat pembayaran qris. Untuk menanggulangi masalah tersebut Pemkot menyiapkan alternatif pembayaran lain, yakni dengan mengunakan kartu berlangganan, voucer serta metode lain.

"Berarti nanti kebijakan kita, ada kartu berlangganan, ada voucher, setelah itu ada pilihan bayar lain. Jadi kan untuk menuju ke sana (bayar parkir via QRIS), tidak bisa langsung, karena setelah kita coba, warganya tidak siap, tidak semua warga punya M-Banking," tambahnya.

Meski demikian, kebijakan pembayaran non tunai pada Jumat (1/2/2024) untuk 1.370 titik tetap akan dilaksanakan. "Tanggal 1 Februari 2024 tetap jalan, sambil kita lihat semuanya, nanti kita lihat tiga hari ke depan. Karena kan saya bilang kemarin ke teman-teman Dishub saat uji coba, kalau tidak ada QRIS jangan bayar, sehingga kita akan tahu berapa titik yang hilang kalau tidak pakai karcis," imbuhnya.

Eri Cahyadi mengungkapkan pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan paguyuban parkir dan siap menerima kebijakan tersebut. "Alhamdulillah mereka (paguyuban) bisa menerima. Karena saya mengatakan kepada mereka, ayo cari (rezeki) yang jujur, Surabaya digawe adem (dibuat dingin). Saya tidak ingin Jukir memiliki pikiran negatif kepada pengguna parkir dan masyarakat juga jangan berpikiran negatif kepada Jukir," pungkasnya.

Ia menambahkan meski nantinya sudah berjalan pihak Pemkot juga akan melakukan evaluasi agar tidak saling menyalahkan. "Di situlah nanti kita lakukan evaluasi-evaluasi agar tidak saling menyalahkan. Kalau ternyata (warga) tidak sanggup, ya nanti ada pilihan, dia mau pakai uang tunai ya monggo (silahkan), pakai QRIS ya monggo. Tapi nanti kita juga siapkan lagi voucher dan parkir berlangganan," tuturnya.

Reporter: Tri Edi (mg)/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.