20 April 2025

Get In Touch

Lagi, Lebih dari 130 Pengungsi Rohingya Tiba di Aceh

Sejumlah pengungsi Rohingnya dalam perahu reyot yang digunakan untuk berlayar dari Myanmar atau Bangladesh menuju Indonesia dan Malaysia. AFP/AMANDA JUFRIAN
Sejumlah pengungsi Rohingnya dalam perahu reyot yang digunakan untuk berlayar dari Myanmar atau Bangladesh menuju Indonesia dan Malaysia. AFP/AMANDA JUFRIAN

JAKARTA (Lenteratoday) - Lebih dari 130 pengungsi Rohingya mendarat di pantai provinsi Aceh, Indonesia, Kamis (1/2/2024), kata seorang pejabat di agensi pengungsi PBB. Kedatangan itu merupakansalah satu dari serangkaian kedatangan yang telah menimbulkan kontroversi di negara Asia Tenggara tersebut.

Rohingya, sebuah minoritas religius yang tertindas di Myanmar, telah menerima penolakan dan kebencian dari penduduk setempat di Aceh saat mereka mendarat. Hampir 2,000 dari mereka telah datang semenjak Oktober tahun lalu, menurut data UNHCR.

Faisal Rahman, associate perlindungan di UNHCR di Indonesia, mengatakan bahwa lebih dari 130 orang Rohingya tiba di wilayah Aceh Timur pada Kamis (1/2/2024) pagi.

Selama bertahun-tahun, Rohingya telah meninggalkan Myanmar, di mana mereka sering dianggap sebagai pengganggu asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraan, dan menjadi korban perlakuan kejam.

Mereka kerap berlayar menggunakan perahu reyot untuk lari dari kondisi yang buruk di sana atau di kamp-kamp dalam negara tetangga Bangladesh. Sebagian berlayar ke Indonesia dan Malaysia di antara bulan November dan April, di saat arus lautan lebih tenang.

Di Indonesia, mereka menghadapi kebencian. Pada bulan Desember tahun lalu, sekelompok mahasiswa di kota Banda Aceh menyerbu pusat pengungsian tempat ratusan orang Rohingya tinggal, menuntut agar mereka dideportasi.

UNHCR menyebut insiden tersebut sebagai "serangan massa" yang merupakan hasil dari kampanye online yang terkoordinasi dari disinformasi dan ujaran kebencian.

Setidaknya 569 Rohingya telah meninggal atau hilang saat mencoba untuk lari dari Myanmar atau Bangladesh di 2023, jumlah korban tertinggi sejak tahun 2014, kata UNHCR bulan lalu.

Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.