07 April 2025

Get In Touch

Demam Berdarah di Madiun Tembus 58 Kasus, Dinkes Kabupaten Amati Potensi Penularan

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melakukan fogging atau penyemprotan asap di Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Rabu (31/1/2024) pagi
Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melakukan fogging atau penyemprotan asap di Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Rabu (31/1/2024) pagi

MADIUN (Lenteratoday) –Jumlah kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Madiun meningkat di bulan pertama tahun 2024. Sedikitnya sudah ada 58 kasus yang tercatat oleh Dinas Kesehatan setempat.

Berbagai upaya dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit yang ditularkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti seperti fogging atau penyemprotan asap diwilayah yang sudah ada kasus DBD.

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Kabupaten Madiun, Agung Dodik Pujianto mengatakan fogging dilakukan untuk membunuh nyamuk yang sudah dewasa. Sedangkan untuk jentik, harus dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) oleh masing-masing warga.

"Kita harapkan warga juga berperan aktif dengan melakukan PSN, ya kalau kerja bakti itu tidak hanya potong rumput saja, tapi juga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga," kata Dodik, Kamis ( 01/02/2024).

Terpisah, Kabid P2P Dinkes Kab Madiun dr. Selly Fitriani mengatakan, hingga saat ini jumlah kasus DBD di Kabupaten Madiun tercatat mencapai 58 Kasus. Terbanyak di Kecamatan Jiwan dan Mejayan.

Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk menekan laju perkembangan DBD. Di antaranya adalah dengan melakukan penyuluhan ke masyarakat tentang penyakit DBD dan pencegahan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Inspeksi ke rumah-rumah dan pemukiman penduduk di daerah kantong-kantong DBD juga telah dilakukan oleh pihak puskesmas untuk memeriksa ada tidaknya sarang nyamuk," lanjutnya.

Selanjutnya, masih kata dr. Selly pihaknya juga melakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi) DBD untuk untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita.

"Baru kemudian kita lakukan fogging untuk pemberantasan, jika sudah ada kasus di wilayah tersebut" tandasnya.

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.