08 April 2025

Get In Touch

Catat 9 Kasus DBD/Januari,Dinkes Kota Kediri Gencarkan Pencegahan

Sosialisasi keliling pencegahan DBD yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kediri dengan 9 Puskesmas.
Sosialisasi keliling pencegahan DBD yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kediri dengan 9 Puskesmas.

KEDIRI (Lenteratoday)-Memasuki musim penghujan, Demam Berdarah Dengue ((DBD) mulai menghantui Kota Kediri. Hingga Januari 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri mencatat sebanyak 6 warga terjangkit DBD.

Guna mencegah lebih banyak kasus DBD di Kota Kediri, Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama 9 Puskesmas melakukan sosialisasi dengan berorasi keliling di sepanjang Jl Dhoho, Jl Panglima Sudirman, untuk pencegahan DBD, Jumat (2/2/2024). Kegiatan dilanjutkan di perempatan Alun-alun dan keliling di lingkungan warga wilayah kerja masing-masing puskesmas.

Kegiatan sosialisasi keliling dimulai dari Kantor Dinkes diberangkatkan langsung oleh Kepala Dinkes Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir. Saat sambutan, Fajri mengatakan sosialisasi keliling merupakan agenda rutinan Dinkes ini untuk mengingatkan masyarakat tentang penting melakukan 3M Plus guna mencegah DBD.

3M Plus yakni menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

“Melihat intensitas curah hujan yang mulai tinggi dan peningkatan kasus DBD di beberapa kota/kabupaten termasuk di Kota Kediri, sosialisasi keliling ini saya harap bisa menjadi media penyebaran informasi pencegahan DBD yang efektif,”ujarnya.

Selain sosialisasi keliling, sebagai bentuk pencegahan DBD di Kota Kediri, Fajri mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan 9 Puskesmas di Kota Kediri untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan DBD melalui kader jumantik dan memasang baliho informasi pencegahan DBD.

Mengingat begitu penting peran kader Jumantik ini, Fajri berpesan pada setiap Puskesmas untuk mengoptimalkan kader Jumantik dalam memantau jentik-jentik nyamuk di rumah-rumah warga secara berkala.

“Sampaikan kepada teman-teman kader untuk terus semangat menjalankan tugas. Peran para kader Jumantik ini sangat penting dalam pemberantasan sarang nyamuk dan menekan kasus DBD,”ungkapnya.

Lebih lanjut Fajri mengatakan pihaknya juga sudah mengupayakan satu rumah satu Jumantik untuk memaksimalkan pemantauan pencegahan perkembangbiakan jentik nyamuk dalam mencegah penularan DBD.

”Melalui upaya ini kita berharap ada atau tidak jentik nyamuk dapat terpantau secara rutin, karena jentik nyamuk ini memicu perkembangbiakan nyamuk yang tidak bisa dihilangkan dengan fogging, maka dari itu penting untuk dicegah perkembangbiakannya,”jelasnya.

Sementara fogging, dijelaskan oleh Fajri bukanlah cara pencegahan, namun upaya untuk pengendalian penderita DBD, dimana fogging akan dilakukan ketika ditemukan kasus DBD. Lebih lanjut, menurut Fajri, informasi penemuan kasus DBD akan didapatkan dari puskesmas atau rumah sakit yang menangani pasien tersebut.

“Saat mendapatkan informasi ini, kita akan langsung melakukan fogging di rumah dan lingkungan sekitar pasien, yang mungkin saja menjadi tempat terjangkitnya DBD,”ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, salah satu peserta sosialisasi keliling dari Puskesmas Campurejo, Ni’mah Rahmawati Nurislami, Koordinator Promosi Kesehatan mengatakan rutinitas sosialisasi keliling ini sangat tepat, Pasalnya dengan sosialisasi keliling ini informasi pencegahan DBD akan tersosialisasikan dengan lebih mudah di masyarakat.

“Alhamdulillah setiap lokasi sosialisasi keliling edang yang kita lakukan, baik bersama Dinkes atau tidak selalu berada di lokasi strategis, jadi masyarakat lebih mudah menerima informasi tersebut,” ujarnya.

Ni’mah mengatakan usai berkeliling dan orasi bersama Dinkes, pihaknya masih melanjutkan ledang di kawasan kerja Puskesmas tempatnya bekerja, yaitu ke kawasan Kelurahan Banjarmlati, GOR Jayabaya dan pasar Campurejo.

“Selama berkeliling tadi, Alhamdulillah antusias masyarakat juga luar biasa. Sesekali juga ada yang bertanya tentang brosur yang kita sebarkan,”ungkapnya.

Reporter: Gatot Sunarko/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.