Pastikan Gate 13 Stadion Kanjuruhan Tak Dibongkar, Bupati Sanusi Sebut Rencana Penambahan Fasilitas untuk Berdoa

MALANG (Lenteratoday) - Proses renovasi dan revitalisasi Stadion Kanjuruhan yang saat ini tengah dilakukan oleh Kementerian PUPR RI melalui PT Waskita Karya (WK) menuai kekhawatiran dari masyarakat, terutama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Pasalnya saat ini pihak pelaksana tengah melakukan pembongkaran di beberapa lokasi Stadion Kanjuruhan.
Namun dalam hal ini, Bupati Malang, Sanusi, dengan tegas menyatakan bahwa Gate 13 di Stadion Kanjuruhan tidak akan dibongkar. "Tidak. Kita sudah sepakat dengan PT Waskita Karya (WK), jadi memang gate 13 tidak ada pembongkaran," ujar Bupati Sanusi, saat dikonfirmasi awak media, Senin (5/2/2024).
Disinggung mengenai adanya informasi yang tertuang dalam desain baru revitalisasi Stadion Kanjuruhan, di mana menyebutkan adanya rencana pembongkaran Gate 13 di dalamnya. Sanusi kembali menegaskan bahwa tidak akan ada pembongkaran pada tempat yang menjadi saksi banyaknya korban jiwa dalam tragedi 1 Oktober 2022 ini.
Kendati demikian, Sanusi menyebutkan, akan disediakan fasilitas yang layak bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, untuk berdoa bersama di area gate 13 tersebut. "Untuk gate 13 tetap tidak dibongkar. Tapi nanti rencananya akan ada tempat berdoa di situ," tambahnya.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Sanusi mengaku akan mengadakan koordinasi lebih lanjut, yang melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan perwakilan dari keluarga korban. Menurutnya, koordinasi yang membahas kelanjutan renovasi khususnya Gate 13 ini, akan dilakukan sesuai pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
"Pembahasannya masih menunggu kesiapan semuanya. Mungkin kita rencanakan seusai Pemilu nanti," tukasnya.
Sebelumnya diketahui, puluhan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan telah beberapa kali melakukan aksi di depan Pendopo Agung Kabupaten Malang, untuk menanyakan keberlanjutan renovasi Stadion Kanjuruhan, khususnya untuk gate 13. Aksi tersebut dilakukan pada Jumat (12/1/2024) dan Senin (22/1/2024). Perwakilan massa aksi diterima oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, dan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang.
Dalam pertemuan tersebut, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dengan tegas menolak pembongkaran gate 13 Stadion Kanjuruhan. Mereka menekankan bahwa gate 13 merupakan tempat di mana sebanyak 135 orang kehilangan nyawa dan ratusan lainnya luka-luka, pada kejadian yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.
Sebagai informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Gate 13 diketahui sebagai pintu penghubung tribune selatan, yang pada saat peristiwa 1 Oktober 2022, terkunci saat penembakan gas air mata terjadi. Saat itu, untuk mencari jalan ke luar, banyak supporter yang menumpuk dan berdesak-desakan di balik pintu tersebut. Sementara di sisi lain, tangga turunan yang curam banyak membuat suporter terjatuh dan terinjak-injak.
Tak hanya itu, pasca kejadian, area Gate 13 juga menjadi lokasi yang banyak didatangi oleh masyarakat khususnya dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Di area tersebut, banyak peziarah yang melakukan aksi tabur bunga dan juga melantunkan doa-doa bagi para korban yang meninggal dalam peristiwa nahas tersebut.
Reporter: Santi Wahyu|Editor:widyawati