
JERUSALEM (Lenteratoday) - Israel tetap melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza utara pada hari Senin (05/02/2024) meskipun banyak negara mendesak agar menghentikan pertempuran.
Dalam laporan perkembangan terbarunya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukannya bahwa mereka telah kembali ke daerah-daerah sebelumnya.
Selama beberapa minggu terakhir, serangan di bagian utara jalur tersebut telah berkurang setelah Israel menegaskan bahwa mereka telah menguasai wilayah tersebut. Hal itu menumbuhkan harapan bahwa warga sipil yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka. Sebuah prospek yang telah diindikasikan oleh militer Israel bahwa mereka tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Pasukan di bawah Divisi ke-162 IDF mencegah Hamas membangun kembali kemampuannya," kata Komandan Itzik Cohen dalam pernyataan terbarunya. Pasukan tersebut, menurutnya, " mengencarkan operasi melawan dan menekan Hamas yang masih ada di wilayah tersebut," lanjutnya.
Pengeboman Israel terus berlanjut di seluruh daerah kawasan tersebut, termasuk di Khan Younis, kota terbesar di Gaza selatan. Demikian laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA. yang dikuti dari Xinhua (06/02/2024)
Selama akhir pekan, sedikitnya 20 warga Palestina terbunuh dalam serangan Israel di Rafah. Kota yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona aman oleh tentara Israel. Lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah lebih 2 juta jiwa telah mengungsi ke Rafah, laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB di wilayah Palestina yang dijajah.
Sedikitnya, 133 warga Palestina tewas dan 205 lainnya terluka di Gaza dalam 24 jam terakhir. Menurut laporan Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Senin pagi (05/02/2024).
Kementerian tersebut mengatakan lebih dari 27.478 warga Palestina tewas dan 66.835 lainnya terluka akibat serangan Israel ke Gaza. Serangan tersebut dipicu oleh kedatangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menurut Israel telah menewaskan sekitar 1.200 orang.
Pada Senin pagi (05/02/2024), konvoi bantuan makanan diserang oleh tembakan Israel saat menunggu untuk bergerak ke Gaza utara. Informasi ini disampaikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
"Syukurlah, tidak ada yang terluka," tulis Tom White, direktur urusan UNRWA di Gaza, dalam sebuah unggahan di platform media sosial X. Foto-foto yang beredar di X menunjukkan kerusakan yang terjadi pada kapal tersebut.
Sebuah sumber keamanan Israel menyatakan kepada Xinhua bahwa tentara sedang memeriksa laporan tersebut tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne Pada hari Senin (05/02/2024), menyampaikan seruan dalam konferensi pers kunjungan resminya pertama ke Israel. Ia mendesak pemerintah Israel untuk segera memfasilitasi "gencatan senjata" dan memungkinkan "masuknya bantuan secara besar-besaran" ke Gaza.
Sementara, mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat menantikan jawaban Hamas terkait tawaran gencatan senjata, termasuk pembebasan sandera. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberitahu partai sayap kanan, Likud, bahwa perang ini tidak akan segera berakhir.
"Tujuan kami adalah kemenangan penuh atas Hamas. Kami akan membunuh pimpinan Hamas. Oleh karena itu, kami harus terus bertindak di semua wilayah Jalur Gaza," ujar Netanyahu. (*)
Sumber: Xinhua
Penerjemah: Yuda (mk) | Editor : Lutfiyu Handi