
KEDIRI (Lenteratoday) -Pemerintah Kota Kediri menargetkan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) putaran kedua, 19-25 Februari 2024 sebanyak 95 persen atau 32.992 anak berusia 0 sampai 8 tahun kurang 1 hari.
Kepala Dinkes Kota Kediri, dr Muhammad Fajri mengungkapkan sosialisasi dilakukan melalui kader Posyandu, media sosial dan massa, termasuk juga melaksanakan rapat koordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program membahas persiapan pelaksanaan Sub PIN Polio di Kota Kediri.
Tak hanya di Kota Kediri, kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, mengingat ditemukan kasus polio di wilayah tersebut pada akhir 2023.
“Sub PIN Polio adalah upaya untuk mencegah terjadi penyakit polio, hal ini dilakukan karena pada akhir 2023 ada kasus di daerah Bangkalan dan Pamekasan yakni lumpuh layu kemudian dilakukan pemeriksaan ternyata positif polio,” ujar dr Fajri.
Berdasarkan kasus tersebut, maka Komite Imunisasi Nasional merekomendasikan pelaksanaan Sub PIN Polio sebanyak dua putaran di seluruh wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Guna mensukseskan program ini, dr Fajri berpesan kepada masyarakat khususnya yang memiliki buah hati berusia 0 sampai 8 tahun kurang 1 hari agar membawa anaknya ke tempat-tempat yang menyelenggarakan Sub PIN Polio, seperti: Posyandu, Puskesmas, Paud, TK, dan SD, agar mendapatkan vaksinasi polio secara lengkap.
Pada Sub PIN Polio pertama di Kota Kediri terlampaui mencapai 104,2 persen. Mengulang kesuksesan tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan serangkaian upaya berupa sosialisasi kepada masyarakat.
Novi, orangtua balita berusia 2 tahun peserta imunisasi, warga Kelurahan Burengan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas pelaksanaan program tersebut. Menurutnya, kegiatan yang diikuti di Balai Kelurahan Burengan tersebut berjalan dengan tertib dan lancar.
Dia berharap, agar anak-anak di Kota Kediri senantiasa sehat dan terhindar dari penyakit apapun, terutama penyakit polio.
Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH