20 April 2025

Get In Touch

KKP Tingkatkan Daya Saing Produk Melalui Peningkatan SDM

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono didampingi Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau stan produk kelautan perikanan dalam Rakernis di Hotel Double Tree, Surabaya, Selasa (20/2/2024).
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono didampingi Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau stan produk kelautan perikanan dalam Rakernis di Hotel Double Tree, Surabaya, Selasa (20/2/2024).

SURABAYA (Lenteratoday) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya untuk meningkatkan daya saing produk laut dan perikanan supaya bisa bersaing di dunia global. Di antara dari upaya tersebut adalah dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)nya.

“Siang ini saya baru saja membuka Rakernis, bagimana melatih masyarakat pesisir dan membudidaya agar mereka siap untuk kemudian masuk ke dunia industry, juga bagaimana meningkatkan level kemampuan para siswa atau mahasiswa Politeknik di bidang keterampilan sehingga mereka bisa diterima di industry secara global, jadi kelasnya sudah kelas global,” tandasnya Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, di Surabaya, Selasa (20/2/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, dia meminta pada Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia  Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) untuk kemudian memperhatikan hal ini. “Ini betul betul menjadi tujuan kita agar SDM kita menjadi unggul,” sambungnya.

Sementara terkait dengan pengembangan produk, Sakti mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya untuk mendatangkan investor dalam bidang fish farming khususnya tuna faming. Negara yang menjadi sasaran sebagai investor adalah Turki dan Australia, sebab kedua Negara tersebut telah berhasil melakukan upaya tersebut.

“kita undang mereka untuk investasi di sini. Lebih mudahnya kita nyotek saja. Jadi, lebih mudahnya adalah kita nyontek saja sehinga kita bisa menguasai dan kita lebih pintar dari mereka karena kita memiliki jenis tuna yang lebih banyak dari mereka,” tandasnya.

Sementara untuk meningkatkan daya saing pada sektor UMKM bidang kelautan dan perikanan, Sakti mengatakan akan melakukan intervensi seperti yang diinginkan masyarakat pada umumnya. Untuk itu dia meminta pada Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) untuk melakukan reset yang dibutuhkan masyarakat local maupun internasional.  “Kemudian mereka akan kita dorong agar melakukan inovasi-inovasi pada produk,” tandasnya.

Sedangkan terkait dengan Jatim, Sakti menandaskan bahwa Jatim memiliki kompetensi luar biasa khususnya budidaya bandeng yang bisa bersaing di tingkat global. Budidaya bandeng ini akan terus ditingkatkan.

Disamping bandeng, Jatim juga memiliki potensi sebagai penghasil tuna Bluefin yang juga bisa dikembangkan potensinya. “Itu yang harus kita kembangkan di sana dan jatim bisa menjadi pilot projek, apalagi ada Pak Pj Gubernur di sini,” tandasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono Rakernis BPPSDMKP merupakan forum yang bisa meningkatkan kapasitas SDM di lingkup kelautan dan perikanan. Ia berharap organisasi perangkat daerah Jatim yang membidangi bisa segera melakukan sinkronisasi program-programnya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan direalisasikan tahun 2024 dan perencanaan tahun 2025.

"Forum yang sangat strategis untuk menyelaraskan perencanaan program dan kegiatan guna tersedianya sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy juga menyampaikan komitmen Jatim untuk meningkatkan SDM di sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya SDM kelautan dan perikanan yang unggul akan berkontribusi besar dalam mewujudkan ekonomi biru yang kuat untuk Indonesia sejahtera.

"Dibutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang unggul dan kompeten, ini kami sangat setuju, kami sedang membangun bagaimana peningkatan kapasitas SDM setiap program salah satunya sektor yang paling memang membutuhkan adalah sektor Kelautan dan Perikanan," katanya.

Pj. Gubernur Adhy menambahkan, Jawa Timur memiliki SDM di sektor kelautan dan perikanan di antaranya 222.780 nelayan, 262.383 pembudidaya ikan, 6.613 petambak garam, 9.241 pengolah ikan, dan 19.120 pemasar produk hasil perikanan.

SDM yang ada tersebut, sambung Adhy, harus didukung dengan peningkatan kapasitas masing-masing SDM-nya. Sehingga nantinya, hasil yang didapatkan akan lebih maksimal.

"Kami berkomitmen untuk bekerja bagaimana menjaga supaya SDM unggul ekonomi biru untuk Indonesia sejahtera dapat terwujud insyaallah Jawa timur akan komitmen untuk bisa meningkatkan program-program di bidang perikanan dan kelautan," ungkap dia.

Adhy menjelaskan Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi perikanan tangkap sebesar 609.685,85 ton, produksi perikanan budidaya sebesar 1.359.934,91 ton, produksi garam tertinggi secara nasional yang mencapai 847.011,33 ton serta provinsi dengan volume ekspor perikanan tertinggi nasional mencapai 361.356,91 ton.

"Kami juga akan mempertahankan dan meningkatkan prestasi secara nasional yang mungkin di urutan ketiga besar kami bisa naik keurutan kedua dan pertama," kata Adhy optimis.

Di akhir Pj. Gubernur Adhy menekankan bahwa Jawa Timur berkomitmen untuk ikut serta menjalankan ekonomi biru dengan berbagai program yang menyasar SDM maupun peningkatan hasil produksinya. Menurutnya hal ini telah diprogramkan dan masuk dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"RKPD-nya sudah terlihat bagaimana sektor kelautan termasuk industri wisata sektor kelautan sudah termaktub di dalamnya mohon dukungan dan supportnya sehingga semuanya bisa sinkron," tutupnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.