09 April 2025

Get In Touch

Biden Harapkan Gencatan Senjata di Gaza Pekan Depan

Presiden AS Joe Biden berharap bahwa setidaknya gencatan senjata Gaza bisa dimulai minggu depan. (Reuters/Elizabeth Frantz)
Presiden AS Joe Biden berharap bahwa setidaknya gencatan senjata Gaza bisa dimulai minggu depan. (Reuters/Elizabeth Frantz)

NEW YORK (Lenteratoday) – Presiden AS Joe Biden berharap gencatan senjata dalam konflik di Gaza dapat dimulai pada hari Senin (04/03/2024) depan. Hal ini dikarenakan kedua belah pihak yang bertikai nampaknya hampir mencapai kesepakatan dalam negosiasi di Qatar, yang juga bertujuan untuk menengahi pembebasan para sandera.

Biden mengatakan bahwa ia berharap gencatan senjata akan dimulai dalam beberapa hari ke depan. "Saya berharap pada awal akhir pekan, pada akhir pekan," katanya pada hari Senin (26/2/2024) ketika ditanya kapan dia berharap gencatan senjata dimulai.

"Penasihat keamanan nasional saya mengatakan kepada saya bahwa kita sudah dekat. Kita sangat dekat. Tapi kita belum selesai. Harapan saya adalah pada Senin depan kita akan melakukan gencatan senjata," kata Biden kepada para wartawan dalam kunjungannya ke New York.

Seorang perwakilan dari Amerika Serikat menyatakan bahwa para diplomat Amerika telah bekerja keras untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebelum awal Ramadan pada tanggal 10 Maret. Para pejabat tinggi AS juga telah membahas masalah ini minggu lalu. Optimisme ini tampaknya muncul setelah pertemuan antara Israel dan Qatar, demikian diungkapkan oleh perwakilan tersebut.

Kedua pihak turut serta dalam apa yang disebut sebagai “diskusi jarak dekat”. Pihak Israel dan Palestina bertemu dengan para mediator secara terpisah tetapi di kota yang sama.

Hal ini menunjukkan bahwa negosiasi telah mencapai tahap yang lebih maju dibanding sebelumnya. Perkembangan ini berbeda dari situasi pada awal Februari, dimana Israel menolak tawaran dari Hamas untuk gencatan senjata selama empat setengah bulan.

Di depan publik, Israel dan Hamas terus menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam hal kemungkinan gencatan senjata. Mereka terus saling menyalahkan atas penundaan yang terjadi.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, bertemu dengan Pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Haniyeh menyatakan dukungan Hamas terhadap upaya perdamaian. Dia menegaskan bahwa Israel terlalu lama menunda-nunda, sementara warga Gaza terus menderita akibat agresi militer.

"Kami tidak akan membiarkan musuh menggunakan negosiasi ini sebagai kedok untuk kejahatan ini," katanya.

Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, telah menyatakan dukungannya atas gencatan senjata. Dia menuduh pihak Hamas atas permintaan yang tidak masuk akal dan “seperti dari planet lain”.

"Jelas, kami menginginkan kesepakatan ini jika kami bisa mewujudkannya. Semua tergantung pada Hamas. Ini benar-benar keputusan mereka," katanya kepada jaringan televisi AS, Fox News. "Mereka harus menerima kenyataan.”

Israel terus mengumumkan secara terbuka bahwa mereka tidak akan menghentikan konflik sampai Hamas musnahi. Sementara, Hamas menyatakan bahwa mereka tidak akan melepaskan sandera tanpa adanya kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran. (*)

Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.