Tiga Tahun Kepemimpinan Mas Dhito Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kediri Meningkat

KEDIRI (Lenteratoday) - Tiga tahun kepemimpinan Bupati Handindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Kediri meningkat signifikan. Awal menjadi bupati pada 2020, IPM di Kabupaten Kediri di angka 72,05 dan pada 2023 terus bertumbuh menjadi 73,96.
Capaian di tahun 2023 melampaui capaian provinsi 73,38 dan nasional sebesar 73,55. Indikator yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan IPM di Bumi Panjalu tersebut, antara lain; peningkatan di sektor pendidikan, kesehatan, serta kenaikan angka per kapita masyarakat Kabupaten Kediri.
“Kenaikan IPM mengacu indikator bidang pendidikan dan kesehatan yang mengalami kenaikan secara signifikan” ujar bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kediri, Solahudin, Kamis (28/2/2024).
Di sektor pendidikan, katanya, rata lama sekolah juga berdampak pada peningkatan IPM di Kabupaten Kediri. Dimana di tahun 2020 angka rata sekolah Kabupaten Kediri 8,02 dan 2023 membaik menjadi 8,24.
Terobosan Mas Dhito dalam membuat boarding school di Kabupaten Kediri juga berdampak langsung terhadap IPM. Pasalnya, terdapat masyarakat miskin di setiap kecamatan bisa meneruskan jenjang sekolah ke tingkat menengah atas.
Sebagaimana diketahui, 130 siswa di boarding school angkatan pertama ini khusus anak dai keluarga memiliki keterbatasan biaya sekolah. Oleh karenanya, diharapkan angka lama sekolah di tiap tahun bisa bertambah.
Di sisi lain, bantuan pembiayaan sekolah juga dilakukan bupati muda berusia 31 tahun tersebut melalui beasiswa GNOTA. Dimana penerima sudah mencapai 9.053 anak hingga akhir 2023 lalu. “Selain itu, Mas Dhito juga mempunyai kebijakan penambahan sekolah di blank zone. Tahun ini dimulai dari SMP 2 Ngasem,” terangnya.
Sementara di bidang kesehatan, peningkatan IPM ini dikatrol oleh peningkatan angka harapan hidup yang menyentuh 73,27 di tahun 2023 lalu. Hal ini disebabkan tercapai Universal Health Coverage (UHC) di wilayah tersebut yang telah mencapai 95,84 persen.
Dengan kata lain, hampir seluruh warga di Kabupaten Kediri telah memiliki jaminan kesehatan. Ditambah lagi, setiap puskesmas diwajibkan memiliki layanan persalinan.
Artinya, hal tersebut dapat menekan angka kematian ibu (AKI) sekaligus angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Kediri. Adapun AKB pada 2020 sebesar 162 turun signifikan menjadi 122 di tahun 2023. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi