19 April 2025

Get In Touch

Harga Beras Meroket, Picu Kenaikan Inflasi di Kota Malang

Salah satu penjual beras di Pasar Blimbing Kota Malang. (Santi/Lenteratoday)
Salah satu penjual beras di Pasar Blimbing Kota Malang. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kenaikan harga komoditas beras menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan, komoditas tersebut menjadi penyumbang inflasi utama.

Menurutnya, selama bulan Februari 2024, telah terjadi inflasi month to month (m to m) sebesar 0,50 persen dan inflasi year on year sebesar 2,61 persen.

Umar menambahkan, tren kenaikan harga beras tidak hanya terjadi pada Februari 2024 kemarin. Menurutnya, komoditas ini bahkan telah tercatat mengalami kenaikan sejak 2022 lalu.

"Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan inflasi, namun harga beras terus meroket. Pada Februari 2022, kita mencatat harga beras sekitar Rp 11.100 per kilogram, sementara pada Februari 2023 sudah mencapai Rp 12.390 per kilogram, dan kini terus melambung," ujar Umar, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (2/3/2024).

Umar menjelaskan, dampak kenaikan ini begitu terasa di lapisan masyarakat, terutama petani dan penggilingan. Harga beras di tingkat petani menurutnya juga mengalami kenaikan sebesar 10,66 persen, sedangkan di tingkat penggilingan naik 11,39 persen.

Meski demikian, Umar mencatat bahwa upaya pengendalian inflasi oleh Pemda, khususnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkot Malang, telah memberikan dampak positif dengan menjaga harga di tingkat konsumen agar tidak melonjak terlalu tinggi.

"Dengan adanya upaya-upaya seperti Warung Tekan Inflasi, Pasar Murah dan sebagainya. Sehingga kenaikan harga beras di tingkat konsumen tidak setinggi di tingkat petani maupun penggilingan," jelas Umar.

Lebih lanjut, Umar juga menyebutkan bahwa tidak hanya beras, melainkan komoditas lain seperti cabai merah juga ikut mengalami kenaikan harga. Meskipun harga cabai merah pada Februari 2024 masih sekitar Rp 35 ribu per kilogram, Umar menegaskan bahwa hal ini harus tetap menjadi perhatian. Mengingat kenaikan drastis pada Desember 2023 lalu, dimana harga cabai mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

"Dengan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti telur ayam ras dan daging ayam ras, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengantisipasi. Terutama menghadapi bulan Ramadan di bulan Maret ini, di mana harga beberapa bahan makanan bisa menjadi penyumbang inflasi," pungkas Umar.

Reporter: Santi Wahyu/ Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.