
KEDIRI (Lenteratoday) - Upaya meningkatkan kompetensi dan kualitas guru matematika, sebanyak 53 guru matematika SD/MI di Kota Kediri mengikuti kegiatan Pelatihan Tadris Matematika Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka).
Kegiatan yang terbagi ke dalam dua gelombang tersebut dilaksanakan pada tanggal 17-19 Februari 2024 (gelombang pertama) dan kemudian 4-6 Maret 2024 untuk gelombang kedua.
Kegiatan tersebut merupakan hasil sinergitas antara Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri bersama komunitas Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NU Circle) untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa SD/MI di Kota Kediri.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri, Anang Kurniawan, berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kompetensi guru. Selanjutnya pembelajaran matematika lebih mudah diterima dan lebih menyenangkan.
"Dalam implementasinya pembelajaran matematika lebih menyenangkan, juga menepis anggapan matematika menjadi momok para pelajar. Juga meningkatkan tingkat numerasi siswa di Kota Kediri yang saat ini sudah bagus di atas rata-rata nasional. Tapi tetap perlu ditingkatkan lagi," jelas Anang, Senin (4/3/2024).
Selama kegiatan berlangsung, para guru terlihat antusias dalam menyimak dan memperagakan materi yang diberikan narasumber dalam pelatihan yang diselenggarakan di Aula Ki Hajar Dewantara Dindik Kota Kediri.
Anang berharap para guru yang telah mengikuti pelatihan tadris (upaya menjadikan dan membelajarkan murid (mutadarris) supaya mau membaca , mempelajari dan mengkaji sendiri) matematika ini.
Selanjutnya mampu menerapkan ilmu baru di ruang kelas untuk para murid dan juga menularkan kepada para guru di sekolah lain. "Hasil pelatihan ini harus diimplementasikan di sekolah masing-masing dan menularkan ilmu yang di depan kepada guru-guru sekolah lain," pungkas Anang.
Dalam kesempatan bersamaan, Siti Munawaroh, guru SD Plus Rahmat menuturkan kegiatan yang diselenggarakan selama enam hari ini sangat bagus. “Hari ini materi tentang pengukuran. Dengan ada pelatihan ini para guru dapat ide mengajar baru yang lebih menyenangkan jadi diharapkan semua siswa tahu konsep,” ujarnya.
Ia juga menilai saat ini kemampuan numerasi siswa didik sudah baik, kendati demikian melalui pembelajaran yang menyenangkan akan dapat meningkatkan kompetensi siswa.
“Materi yang kita dapatkan di sini langsung kita aplikasikan ke sekolah. Teman-teman juga sudah menyampaikan dan kita bisa sharing kepada guru matematika lain melalui WhatsApp grup,” kata Siti.
Selanjutnya Siti juga berpesan kepada para siswa agar lebih cinta pelajaran matematika, karena matematika merupakan pelajaran yang asyik dan tidak menakutkan. “Apalagi kalau diajarkan melalui permainan, sehingga anak-anak lebih mudah mengerti,” tutupnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi