10 April 2025

Get In Touch

Ditemukan Bakteri Listeria, Jamur Enoki Berbahaya & Picu Kematian

Ditemukan Bakteri Listeria, Jamur Enoki Berbahaya & Picu Kematian

Jakarta - Belum lama ini beredar kabar bahwa jamur enoki berbahaya bila dikonsumsi. Jamur ini disebut sudah memakan banyak korban baik sakit hingga meninggal dunia.

Bahkan, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan (Korsel) melakukan investigasi khusus. Alhasil, mereka menemukan bakteri listeria monocytogenes pada jamur enoki.

Hal senada juga dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Dari kasus infeksi akibat listeria monocytogenes, sebagian terkait dengan jamur enoki.

Namun ini bukan mengeneralisir semua produk jamur tersebut. Dikutip dari Food Poisonig News, setidaknya jamur itu ditemukan di dua perusahaan asal Korsel, salah satunya Green Co. LTD.

Jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan ditarik di pasaran dan dimusnahkan mengingat adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO, terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.

Hal senada dilakukan Indonesia."Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi di Jakarta.

Agung menegaskan bahwa sampai hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus luar biasa (KLB) karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.

Namun demikian, pihaknya telah melakukan investigasi dan pengambilan sampling terhadap produk jamur enoki asal produsen di Korea Selatan yang dinotifikasi oleh INFOSAN. Pada 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, BKP Kementan juga telah meminta importir agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.

Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri L Monocytogenes melewati ambang batas dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g.

Listeria monocytogenes sendiri adalah bakteri yang bisa menyebabkan infeksi serius bagi bayi, anak-anak, orang sakit maupun lansiia. Ia juga bahaya bila dikonsumsi orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah.

Listeria membuat makanan menjadi beracun. Tidak sekedar itu, listeria dapat menyebabkan gejala yang berbeda, tergantung pada orang yang terjangkit.

Mereka yang mengonsumsi akan menunjukkan gejala seperti sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang-kejang. Demam dan nyeri otot juga bisa terjadi.

Gejala keracunan listeriosis invasif biasanya dimulai 1-4 minggu setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Dari laporan beberapa orang, disebut bahwa gejala mulai paling lambat 70 hari setelah paparan atau paling cepat pada hari yang sama setelah terkena paparan.

Sebelumnya, wabah listeria ini rupanya telah menyerang sebanyak 36 orang yang tersebar di 17 negara. Sebanyak 31 nya dilaporkan rawat inap, 4 di antaranya meninggal, mereka berasal dari California (2 orang), Hawaii, dan New Jersey.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.