
NGAWI (Lenteratoda) - Sebanyak 1.300 kektar tanaman padi dan sejumah rumah di Kabupaten Ngawi terendam banjir. Air itu berasal dari aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. Hingga hari Senin (11/3/2024) banjir meluas menimpa puluhan desa.
Prila Yuda kepala BPBD Ngawi mengatakan, 35 desa terdampak banjir yang tersebar di enam kecamatan, masing-masing kecamatan Kwadungan, Geneng, Pangkur, Ngawi Kota, Karanganyar dan Kecamatan Mantingan.
Ia menambahkan, "Ketinggian air rata rata mencapai 30 sentimeter hingga 1 meter," tambah Yuda melalui pesan singkat, Minggu (10/3/2024) malam.
Selain rumah warga. Sawah sawah siap panen juga turut terendam banjir. Melalui Supardi kepala Dinas Pangan dan Pertanian Ngawi menuturkan, banjir di enam kecamatan itu juga mengancam tanaman padi warga yang siap panen.
"Rata rata usia padi itu lebih dari 70 hari," paparnya.
Ia menjelaskan, "Kurang lebih ada 1.300 hektar tanaman padi kebanjiran, kalau terendam hingga 3 hari tetap bisa dipanen tapi kualitasnya turun yang mempengaruhi turunnya harga juga," jelas Supardi.
Perlu diketahui, dalam hal ini Pemkab Ngawi sudah berupaya untuk merangkul para petani untuk mengansuransikan lahan pertaniannya. Sehingga saat ada kerugian bisa disampaikan ke Dinas terkait.
Sedikit informasi air yang merendam puluhan rumah dan sawah warga sudah berangsur surut (*)
Reporter: Dimas Ridho|Editor: Arifin BH