
JAKARTA (Lenteratoday)-Menparekraf sekaligus Ketua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengaku belum ditawari untuk bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Belum ada (tawaran),” kata Sandi di kompleks parlemen, Rabu (13/3/2024).
Sebelumnya, Ada momen menarik saat Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bertemu di Istana Negara. Keduanya tampak berjabat tangan erat. Ada makna apa?
Pertemuan Sandiaga dan Prabowo ini mungkin terjadi untuk kesekian kalinya di Istana. Hanya saja kali ini ada nuansa yang berbeda. Keduanya berjabat tangan erat dan melempar senyum.
Prabowo dan Sandiaga bertemu di Istana di sela acara penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tahun 2024 Rabu (13/3/2024).
Diketahui, meskipun partai yang dinaunginya mendukung capres 03 Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024, Sandi terbuka untuk terlibat dalam kabinet pemerintahan masa depan. Hal ini disampaikan Sandi akhir Februari 2024 lalu.
"PPP ini, kan, partai pendukung pemerintah. Jadi posisi kita ada di pemerintahan. Ada dua menteri, ada satu wamen, ada stafsus presiden. Kita tentunya nanti ada proses yang berlanjut," kata Sandi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024).
"Karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Itu pandangan saya," lanjutnya.
Meski begitu, Sandi saat itu mengatakan bahwa untuk menentukan partai masuk ke dalam kabinet diperlukan pendapat partai secara keseluruhan.
Hanya saja, Sandi mengatakan hingga saat ini tawaran tersebut belum datang. Baik untuk Sandi maupun tawaran kepada PPP untuk bergabung dalam koalisi.“Belum ada, belum ada,” kata Sandi.
Reporter:dya,rls/Editor: widyawati