
TOKYO (Lenteratoday) - Delapan orang tewas setelah sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan terbalik di lepas pantai Jepang pada hari Rabu (20/3/2024), kata penjaga pantai, meralat pernyataan sebelumnya yang mengatakan bahwa mereka berhasil diselamatkan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (21/3/2024).
"Mereka dikonfirmasi meninggal di rumah sakit," kata seorang narasumber kepada AFP. Satu orang lainnya berada dalam kondisi yang tidak mengancam nyawa, sementara dua orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Kapal tanker bahan kimia tersebut membawa 11 orang di dalamnya, termasuk dua warga Korea Selatan, delapan warga Indonesia dan satu warga China, kata penjaga pantai.
Kapal tanker tersebut membawa 980 ton asam akrilat, tetapi tidak ada informasi apakah senyawa tersebut bocor ke laut, menurut penjaga pantai.
Rekaman dari stasiun televisi Jepang, NHK, menunjukkan lambung kapal berwarna merah yang terbalik dan juga sekoci, ketika sebuah kapal penjaga pantai menerjang ombak besar dan sebuah helikopter terbang di atasnya.
Awak kapal memberitahu penjaga pantai pada hari Rabu pagi bahwa kapal tersebut miring dan meminta bantuan di dekat pulau Mutsure, di lepas pantai barat daya Jepang, kata NHK.
Penjaga Pantai Jepang menerima panggilan penyelamatan segera setelah pukul 7 pagi waktu setempat dan mengatakan bahwa kapal tersebut "miring, tolong bantu kami", kata pernyataan juru bicara tersebut.
NHK menamai kapal tersebut sebagai Keoyoung Sun, yang menurut situs web spesialis vesselfinder.com adalah kapal tanker produk kimia dan minyak yang dibangun pada tahun 1996, dengan panjang 69 meter.
Operator kapal menolak berkomentar.
Jepang dilanda angin kencang pada hari Rabu dengan gelombang tinggi dan salju lebat yang diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang, terutama di sepanjang daerah pegunungan.
Angin berkecepatan hingga 126 km/jam diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah, NHK melaporkan.
Awal bulan ini, sebuah kapal nelayan Korea Selatan yang membawa sembilan kru, termasuk tujuh orang Indonesia, terbalik di lepas pantai selatan negara itu, menyebabkan enam orang hilang.
Kapal tersebut terbalik di perairan 68 km sebelah selatan sebuah pulau di kota pesisir Tongyeong pada Sabtu (16/3/2024) pagi, menurut kantor berita Yonhap Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memerintahkan pihak berwenang terkait untuk "melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa dengan mengerahkan semua personil dan peralatan yang tersedia, termasuk angkatan laut dan kapal nelayan", kata pihaknya dalam sebuah pernyataan.
Sumber: Channel News Asia/Penerjemah: Lambang (mk)|Editor: Arifin BH