09 April 2025

Get In Touch

Perdana Menteri Irlandia Mengundurkan Diri Secara Mendadak

Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Leo Varadkar berbicara kepada media saat mengumumkan
Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Leo Varadkar berbicara kepada media saat mengumumkan

DUBLIN (Lenteratoday) – Leo Varadkar mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri Irlandia dan mengejutkan banyak pihak. Dalam pernyataannya pada hari Rabu (20/3/2024), ia menyebut bahwa pemerintah koalisi negara tersebut akan memiliki peluang yang lebih baik untuk terpilih kembali dengan pemimpin baru.

Dikutip dari Reuters, Kamis (21/3/2024), Partai Fine Gael di bawah arahan Leo Varadkar telah mengumumkan rencananya untuk mengadakan nominasi bagi pemimpin baru pada hari Kamis depan. Pengumuman hasil nominasi tersebut dijadwalkan akan dilakukan pada tanggal 5 April.

Setelah tahap tersebut, parlemen akan memulai proses seleksi untuk menentukan pengganti Varadkar sebagai perdana menteri. Agenda pemilihan ini diatur untuk dimulai setelah parlemen kembali dari masa libur Paskah pada tanggal 9 April.

Kepergian mendadak Leo Varadkar, yang merupakan perdana menteri gay pertama di negara yang dulunya sangat Katolik pada tahun 2017 itu tidak menyebabkan diadakannya pemilihan umum. Pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Maret 2025.

"Alasan saya untuk mengundurkan diri adalah alasan pribadi dan politis," kata Varadkar, yang berusia 45 tahun, dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan dengan tergesa-gesa di gedung pemerintah di Dublin.

"Namun setelah pertimbangan yang cermat, dan beberapa perenungan, saya yakin bahwa Taoiseach (perdana menteri) yang baru dan pemimpin yang baru akan lebih baik daripada saya untuk mencapai (terpilihnya kembali pemerintahan koalisi)."

Pemerintahan Varadkar telah memantau pemulihan ekonomi yang signifikan dari dampak pandemi COVID-19, namun menghadapi tantangan yang signifikan dalam menangani krisis perumahan yang berlangsung selama satu dekade.

Selain itu, ada tekanan tambahan pada layanan publik akibat peningkatan jumlah pencari suaka dan pengungsi Ukraina yang mencapai rekor belakangan ini.

Selain itu, dia juga memimpin Irlandia melalui perundingan Brexit dan awal krisis COVID-19. Selama masa kepemimpinannya, Irlandia memilih untuk mencabut larangan aborsi.

Varadkar juga secara terbuka mengumumkan kepada publik bahwa ia adalah seorang gay dalam sebuah wawancara radio selama kampanye referendum tahun 2015 yang berhasil melegalkan pernikahan sesama jenis.

Pada akhir pekan lalu, Leo Varadkar melakukan kunjungan ke Washington di mana ia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk merayakan Hari St. Patrick. Selama pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai topik termasuk konflik Israel-Gaza dan Perjanjian Belfast/Jumat Agung.

Varadkar menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mundur dari jabatannya, seraya berkomentar bahwa serangan Israel di Gaza harus dihentikan.

"Politisi adalah manusia biasa. Kami memiliki keterbatasan. Kami memberikan segalanya sampai kami tidak bisa lagi dan kemudian kami harus beranjak," katanya.

"Kami melihat sejarah kami di mata mereka (Gaza).”

Sumber: Reuters/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.