19 April 2025

Get In Touch

Shell Bakal Tutup 1.000 SPBU

Ilustrasi SPBU Shell
Ilustrasi SPBU Shell

SURABAYA (Lenteratoday) - Dampak dari pengembangan bisnis pengisian daya kendaraan listrik, Shell bakal menutup 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hingga 2025 sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi.

"Kami berencana untuk melepas sekitar 500 lokasi (SPBU) milik Shell termasuk perusahaan patungan setiap tahunnya pada 2024 dan 2025," tulis Shell dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, dikutip dari antara Jumat (22/3/2024).

Shell yang mempunyai sekitar 47 ribu gerai SPBU di dunia, mempekerjakan 103 ribu orang di lebih dari 70 negara ini tidak merinci penutupan SPBU ini akan dilakukan di negara mana saja. Perusahaan hanya menjelaskan bagaimana rencana ke depan untuk beralih ke bisnis stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Kami mengembangkan bisnis pengisian daya kendaraan listrik demi mendukung pelanggan yang memilih beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin atau solar ke kendaraan listrik," tegas manajemen.

Perusahaan menyoroti betapa pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik di China dan Eropa. Melihat peluang tersebut, manajemen bakal menggenjot lebih banyak lagi SPKLU yang mereka miliki.

Saat ini baru ada sekitar 54 ribu titik tempat pengisian daya kendaraan listrik milik Shell. Nantinya, mereka menargetkan ada 200 ribu titik SPKLU di dunia pada 2030 mendatang. Shell yakin strategi mereka ampuh untuk menggarap SPKLU, ketimbang menyediakan charging station rumahan. Menurutnya, tempat pengisian daya di ruang publik menjadi kebutuhan utama para pelanggannya.

Terlebih, perusahaan sesumbar unggul dalam hal lokasi karena punya jaringan global yang terbesar di dunia. Selain itu, Shell mengklaim lebih unggul dibandingkan kompetitor lain karena turut menyediakan fasilitas minimarket di tempat pengisian daya.

"Seiring kami mengembangkan bisnis pengisian daya untuk kendaraan listrik, kami berharap tingkat Internal Rate of Return (IRR) sebesar 12 persen atau bahkan lebih tinggi," tandas perusahaan.

IRR merupakan besarnya tingkat pengembalian modal yang digunakan untuk menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Ini menjadi tolok ukur penting untuk menilai suatu bisnis. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.