
KABUL (Lenteratoday) - Sebanyak 21 orang tewas dalam sebuah serangan bom bunuh diri di kota Kandahar, Afghanistan selatan. Hal itu diungkapkan seorang dokter rumah sakit, dikutip dari BBC, Jumat (22/3/2024).
Pemerintah Taliban mengatakan bahwa serangan bunuh diri terjadi di sebuah bank di pusat kota sekitar pukul 08:00 waktu setempat. Pemerintah menyebut korban tewas ada tiga orang. Polisi mengatakan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.
Kelompok Negara Islam (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab, dan mengatakan bahwa mereka menargetkan Taliban. Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh "media berita " ISIS, Amaq, kelompok tersebut mengklaim bahwa penyerang meledakkan bom bunuh diri di antara kerumunan sekitar 150 anggota Taliban.
Ledakan tersebut, yang diyakini sebagai ledakan terbesar di Afghanistan tahun ini, terjadi di sebuah cabang di mana para pegawai pemerintah Afghanistan mengantri untuk mengambil gaji mereka.
Seorang dokter dari rumah sakit Mirwais, rumah sakit terbesar di wilayah itu, berbicara kepada BBC dengan syarat tidak disebutkan namanya mengatakan sejauh ini 21 orang tewas dan sedikitnya 50 orang terluka akibat ledakan itu telah dibawa masuk.
Kandahar adalah pusat kekuasaan Taliban, markas komandan tertinggi mereka.
Meskipun situasi keamanan secara keseluruhan di Afghanistan telah membaik sejak Taliban mendapatkan kendali penuh dengan penarikan pasukan asing pada tahun 2021, masih ada puluhan pemboman dan serangan bunuh diri di negara itu setiap tahun.
Banyak diantaranya menargetkan etnis minoritas Hazara di Afghanistan dan telah diklaim oleh Negara Islam Provinsi Khorasan, atau ISKP, afiliasi regional dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS), yang merupakan saingan utama Taliban. (*)
Sumber: BBC
Penerjemah: Lambang (mk) | Editor : Lutfiyu Handi