
MALANG (Lenteratoday)- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah mempersiapkan pengembangan konsep wisata 'Milenial' di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat). Langkah ini bertujuan untuk menarik minat wisatawan. Selain itu juga memecah keramaian yang selama ini memadati pusat kota, yakni Kayutangan Heritage, yang terkenal dengan konsep kolonialnya.
"Saya sudah ada konsepnya. Jadi seperti di Kayutangan Heritage itu kan tujuan wisata masyarakat yang berkonsep kolonial. Nah saya (merencanakan) akan mencoba membangun di wilayah lain yang bisa menjadi tujuan masyarakat yang untuk milenial," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (31/3/2024).
Wahyu menjelaskan, pemilihan kawasan Suhat sebagai lokasi pengembangan bukan tanpa pertimbangan. Menurut Wahyu, Soekarno-Hatta dipilih karena wilayah ini sering dikunjungi oleh kalangan milenial hingga Generasi Z (Gen-Z), berkat banyaknya perkopian yang tersebar di sana.
Selain itu, kawasan tersebut menurutnya juga berdekatan dengan lokasi 4 perguruan tinggi terkenal di Kota Malang.
"Di Suhat itu kan juga banyak mahasiswa yang nongkrong. Maka dari itu nanti kami akan melakukan penataan lebih baik lagi supaya bisa mengimbangi daya tarik Kayutangan Heritage," jelasnya.
Dalam konteks ini, Wahyu menyebut perencanaan pengembangan Suhat juga disertai dengan upaya untuk memberikan variasi destinasi wisata kepada pengunjung Kota Malang.
"Jadi kalau Kayutangan Heritage konsepnya kolonial, kita coba imbangi dengan yang khusus berkonsep milenial di Soekarno-Hatta. Jadi pengunjung juga nanti bisa memilih, mau ke destinasi wisata yang berkonsep kolonial ataupun milenial," tambah Wahyu.
Lebih lanjut, rencana pengembangan wilayah tidak hanya akan diterapkan di kawasan Suhat. Wahyu menyebut, pihaknya telah menerima usulan untuk mengembangkan destinasi wisata berkonsep religi di sekitar Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang.
Menurutnya, di Sawojajar terdapat salah satu kawasan pemakaman yakni Ki Ageng Gribig, yang selama ini ramai dikunjungi wisatawan dan terkenal dengan destinasi wisata religi. "Karena di situ juga menjadi kawasan yang ramai dan terkenal dengan nuansa religinya. Termasuk di wilayah selatan Kota Malang," paparnya.
Masih menurut Wahyu, rencana pengembangan konsep wisata ini akan segera direalisasikan dalam Perencanaan Tata Ruang Kota, dalam waktu dekat ini. Ia berharap, penataan ruang ini dapat segera direalisasikan demi kemajuan pariwisata Kota Malang.
"Kami juga akan terus melakukan evaluasi terhadap penataan Kayutangan Heritage untuk memastikan kesuksesan upaya pemecahan keramaian. Agar tidak hanya terfokus pada satu wilayah saja," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati