
JOGJAKARTA (Lenteratoday) - Ratusan Jemaah Aolia di Kabupaten Gunungkidul, DI JogJakarta menggelar shalat Idul Fitri hari ini, Jumat (5/4/2024). Shalat Id digelar di salah satu rumah imam Jemaah masjid Aolia di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, sekitar jam 06.30 Wib.
Sejak sekitar pukul 06.00 WIB, ratusan jemaah sudah mulai berdatangan ke rumah salah satu imam Jamaah Aolia, gema takbir terus berkumandang untuk menyambut hari kemenangan.
Selain di rumah, sejumlah masjid Jemaah Aolia hari ini juga menggelar sholat Idul Fitri. Sejumlah petugas kemanan dari organisasi kemasyarakatan, TNI/Polri menjaga keamanan jemaah. Shalat Id dipimpin oleh Imam Jemaah Aolia, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu.
Sebelumnya, salah seorang kerabat Mbah Benu, Daud membenarkan bahwa hari ini sudah menggelar shalat idul Fitri. "Betul, besok (hari ini shalat Idul Fitri)," katanya, Kamis(4/4/2024) kemarin.
Meskipun akan melaksanakan shalat Idul Fitri pada keesokan harinya, Jumat (5/4/2024), dikatakannya tidak ada takbir malam sebelumnya. Selesai salat Id juga tidak ada acara halal bi halal, langsung persiapan jumatan.
Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gunungkidul, Sya'ban Nuroni mengatakan sudah mendengar informasi adanya shalat id oleh Jemaah Aaolia, pihaknya akan melakukan pendekatan untuk menindaklanjuti hal ini.
"Jika ada sesuatu permasalahan, dalam agama Islam kita melakukan pendekatan kepada tokoh agamanya. Agar pengamalan keyakinan, tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat," kata Sya'ban.
Sya'ban mengaku melalui pendampingan, akan memberikan edukasi kepada jemaah untuk mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau yang diakui pemerintah. "Kami sudah mendatangi beberapa kelompok Jamaah Aolia, kalau ini kan tidak lazim. Kalau berbeda satu atau dua hari biasa (perbedaan penentuan Hari Raya), kalau ini kan lima hari jadi tidak lazim," tandasnya.
Perlu diketahui, perbedaan Lebaran ini bukan yang pertama. Pada 2023 lalu, Jemaah Aolia juga menggelar sholat Id lebih awal 3 hari dari ketetapan pemerintah. Jadi Jamaah Aolia sering berbeda dengan pemerintah maupun organiasasi keagamaan Islam, dalam penentuan hari besar.
Reporter:arief sukaputra,kompas,wartakota/Editor:ais