
MALANG (Lenteratoday) - Warga Kota Malang semakin kreatif dalam memanfaatkan keramaian di Kayutangan Heritage. Salah satunya yakni Madeva, warga Kecamatan Kedungkandang, yang membuka usaha Dokar Wisata, untuk mengajak pengunjung keliling Kayutangan Heritage dengan tarif terjangkau.
Madeva mengatakan, ia telah menekuni usaha Dokar Wisata di Kayutangan Heritage selama setahun terakhir ini. Menurutnya, dengan tarif Rp 10 ribu per satu kali putaran, telah banyak pengunjung yang rela mengantre untuk menikmati pengalaman unik ini.
"Pengunjung bisa berkeliling dari Kayutangan Heritage menuju Jalan Kawi, lalu belok di sekitar Sarinah dan kembali ke Kayutangan Heritage. Alhamdulillah ramai dan banyak peminatnya," ujar Madeva, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (11/4/2024) malam.
Lebih lanjut, selain sebagai usaha komersial, Madeva juga melihat Dokar Wisatanya ini menjadi ajang edukasi bagi masyarakat. Ia berharap dengan menaiki dokarnya, dapat memberikan pemahaman tentang transportasi tradisional kepada pengunjung, terutama keluarga dan anak-anak.
"Yang datang kebanyakan dari rombongan keluarga sama anak-anak. Sehingga sekalian untuk edukasi bahwa ada angkutan jaman dulu pakai kuda. Gak harus naik, kadang kalau pengunjung cuma mau melihat kuda, saya juga melayani itu. Dari pada ke tempat wisata harus bayar ratusan ribu. Kita ajak pengunjung di sini untuk memperkenalkan destinasi di Kayutangan," jelasnya.
Madeva juga berharap agar Pemerintah Kota Malang memperbolehkannya menambah satu lagi angkutan dokar di Kayutangan, sebagai upaya untuk membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi generasi muda yang memiliki keahlian dalam menangani kuda.
Mengakhiri pernyataannya, meskipun mengakui bahwa penghasilannya tidak terlalu besar, namun Madeva mengatakan setidaknya pendapatannya tersebut telah mencukupi untuk biaya perawatan kuda dan upah kusir.
"Datangnya ke sini habis maghrib sampai Kayutangan tutup. Kudanya dipulangkan ke Kedungkandang, enggak diangkut jadi jalan saja karna dekat, paling hanya setengah jam perjalanan," tutupnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati