16 April 2025

Get In Touch

Rupiah Berada di Level Terendah dalam Empat Tahun Terakhir, BI Sudah 3 Kali Intervensi

Rupiah kini berada pada nilai tukar 16.200 per dolar AS, angka terlemah sejak tahun 2020. (Reuters)
Rupiah kini berada pada nilai tukar 16.200 per dolar AS, angka terlemah sejak tahun 2020. (Reuters)

JAKARTA (Lenteratoday) – Nilai tukar Rupiah pada Selasa (16/4/2024) mengalami penurunan menuju level terlemah dalam empat tahun terakhir ketika pasar kembali beroperasi setelah liburan Idul Fitri. Penurunan ini mendorong Bank Indonesia (BI) untuk melakukan intervensi guna menjaga stabilitas mata uang.

Nilai tukar Rupiah pada hari Selasa mengalami pelemahan sebesar 2,27 persen, mencapai angka 16.200 per dolar AS. Angka ini merupakan level terlemah yang tercatat sejak awal April 2020.

Saat pasar-pasar di Indonesia sedang libur, dolar AS mengalami penguatan. Hal ini terjadi setelah data ekonomi yang menguat dan peningkatan tingkat inflasi di Amerika Serikat. Akibatnya, pasar mulai mendorong harapan mengenai kapan bank sentral AS, Federal Reserve, akan mulai menurunkan suku bunga.

BI telah mengambil tindakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dengan mempertahankan keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar valuta asing.

Menurut Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter, BI telah melakukan tiga kali intervensi untuk mencapai tujuan ini, demikian yang dilaporkan kepada Reuters.

Bank sentral telah melakukan intervensi terutama melalui pasar spot dan pasar berjangka non-deliverable domestik. Langkah ini diambil sambil meningkatkan daya tarik aset-aset yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah.

Indeks saham utama juga mengalami pelemahan, turun sebanyak 3,02% pada hari Selasa, sebelum sedikit memulihkan kerugiannya. Di sisi lain, imbal hasil obligasi acuan dengan tenor 10 tahun naik menjadi 6,83%, mencapai level tertinggi sejak November 2023.

Sumber: Reuters/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.