20 April 2025

Get In Touch

Usulan Mitigasi Bencana Masuk Kurikulum Pendidikan Didukung DPR

Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki
Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki

JAKARTA (Lenetratoday) - Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki mendukung usulan masuknya pendidikan mitigasi bencana, dalam kurikulum pendidikan di sekolah. Tidak harus masuk dalam kurikulum tersendiri, melainkan masuk dalam mata pelajaran lain.

Sebelumnya Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin menyatakan pentingnya pendidikan menghadapi masalah mitigasi bencana, yang harus diberikan sejak dini bahkan sejak di PAUD, mungkin SD dan masuk kurikulum.

"Ada istilah integrated curriculum, jadi dibuat terintegrasi di sejumlah mata pelajaran," kata Zainuddin di Jakarta, Jumat(26/4/2024).

Menurut Zainuddin Maliki, pendidikan mitigasi bencana ini dapat masuk di dalam mata pelajaran ilmu-ilmu sosial dan ilmu agama. Sehingga, diharapkan para guru dapat memahami tentang pengurangan risiko bencana.

"Ini bisa memberikan masukan mata pelajaran diampunya masing-masing, jadi integrated pendekatannya," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, masalah anggaran bukan sesuatu yang harus diutamakan. Terpenting, pengintegrasian ke dalam kurikulum terlebih dahulu. Sebab jika menjadi kurikulum tersendiri, akan memakan anggaran yang lumayan besar.

Ditegaskan Zainuddin, dalam pendidikan mitigasi bencana ini yang terpenting adalah memasukkan muatan-muatan pendidikan ini secara terintegrasi. Sehingga, tidak perlu ada mata pelajaran khusus penanggulangan bencana.

"Tapi itu semua terintegrasi dalam mata pelajaran yang sudah ada. Ini yang penting yang harus diselesaikan dulu," katanya.

Masalah kurikulum penanggulangan bencana ini, ungkap Zainudin sudah lama didiskusikan DPR dengan pemangku kepentingan. Namun, format untuk mata pelajaran penanggulanga bencana ini belum muncul.

"Masalah sadar bencana itu penting, supaya anak-anak kita itu melalui pendidikan bisa melakukan penyadaran tentang risiko bencana," ungkapnya.

Reporter:Sumitro/Editor:Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.