10 April 2025

Get In Touch

Tujuan Wisata Berbasis Alam Jadi Incaran Masa Depan

Traveling alam ala blogger (Pixabay)
Traveling alam ala blogger (Pixabay)

KementerianKoordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyiapkanprotokol kesehatan Covid-19 terhadap destinasi-destinasi wisata berbasis alamdi Indonesia.

Langkah iniditujukan untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan lokal di era kenormalanbaru, setelah industri pariwisata merosot selama pandemi.

AsistenDeputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Deputi Bidang KoordinasiPariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Marves, Kosmas Harefa mengatakan,penerapan protokol kesehatan itu akan mengutamakan prinsip Cleanliness,Health, and Safety (CHS).

"CHSini diterapkan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi danindustri pariwisata Indonesia paska covid-19," katanya dalam siaran persyang dikutip Bisnis.

Menurutnya,destinasi wisata berbasis alam memiliki risiko penularan yang lebih rendahdibanding dengan destinasi wisata di perkotaan yang biasanya mengundangkerumunan orang.

Meskidemikian, dia menyatakan tidak ingin risiko penularan yang minim inidisepelekan. Karenanya, pemerintah ingin memastikan penerapan protokolkesehatan di destinasi wisata berbasis alam telah dilengkapi sarana pendukung.

"Ketikafasilitas tidak mendukung, kita promosi kemanapun orang tidak akan percaya.Kuncinya adalah cleanliness, health,safety. Kita harus membangun kepercayaan orang untuk berwisata ke tempatkita," tambahnya.

Diamelanjutkan pengoptimalan destinasi wisata berbasis alam akan berkontribusipada perekonomian daerah. Saat wisatawan datang, maka lapangan kerja tercipta.

Sementaraitu, untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, pemerintah bahkanmengucurkan stimulus dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor pariwisatasebesar Rp3,8 triliun untuk membangun destinasi berkualitas.

"Pemerintahjuga menstimulasi perjalanan wisata domestik dengan meluncurkan program wisata In City Activation, Staycation, Roadtrip dan Epic Sale. Tujuannya meningkatkanpenerimaan negara dari wisata domestik yang semula hanya 55 persen menjadi 70persen," katanya lagi.

Pariwisatabahari terpukul

Dari seluruhsektor pariwisata, bahari adalah salah satu yang terpukul pandemi covid-19.Survei yang dilakukan Persatuan Usaha Selam Indonesia (PUSI) terhadap 152pelaku usaha yang tersebar di lokasi destinasi prioritas wisata baharimenyebutkan, sebanyak 66,2 persen pelaku di sektor ini menghentikan operasiselama pandemi. Sementara itu, 93 persen responden mengaku sudah tidak memilikipemasukan.

Kerugianyang timbul akibat Covid-19 mencapai Rp75,8 miliar dan sebanyak 1784 pekerja disektor pariwisata bahari terdampak. 44 persen pekerja dirumahkan tanpatanggungan, 26 persen dirumahkan dengan tanggungan, dan 4,5 persen terkenapemutusan hubungan kerja (PHK).

DirekturJasa Kelautan, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Miftahul Huda mengatakan,pihaknya bekerja sama dengan sejumlah stakeholder seperti Kementerian Desa danKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyiapkan formula untukmendongkrak wisata bahari paska pandemi.

Strategiyang disiapkan antara lain memberikan relaksasi pembayaran angsuran pokok danpinjaman bank, penyusunan protokol kesehatan menghadapi tata kenormalan baru,membangun wisata bahari berbasis desa, hingga melakukan promosi wisata melaluimedia online dengan memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Diamencontohkan, pengembangan wisata bahari berbasis desa yang tengah digagasKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di antaranya yakni wisata mangrovehingga taman coral. Destinasi wisata bahari berbasis desa ini mendorong agarperekonomian desa berputar sebagai imbas dari kunjungan wisatawan.

Pengembanganwisata berbasis desa atau desa wisata bahari (Dewi Bahari) mempunyai tujuanmeningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sekaligus berfungsi melestarikan ekosistempesisir.

Selain itu, Dewi Bahari juga diharapkan mengubah perilaku masyarakat pesisir untuk lebih meningkatkan kesadaran sekaligus melestarikan budaya pesisir. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Jumat, 3/7/2020) -Ist/abh.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.