
KEDIRI, (Lenteratoday)-Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Diskominfo Kota Kediri menggelar kelas Prebunking di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Rabu (8/5/2024).
Kelas prebunking merupakan salah satu metode efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran masyarakat terhadap informasi yang diterima sehingga menciptakan lingkungan informasi lebih sehat.
Kegiatan ini memilih tema Metode prebunking untuk penginderaan hoaks,tersebut menghadirkan narasumber dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Surabaya
Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik Dinas Provinsi Jawa Timur, Putut Dermawan menjelaskan, kegiatan ini menjadi salah satu strategi pencegahan dalam mengurangi efek penyebaran informasi yang salah.
“Dengan memberikan informasi akurat, kelas prebunking merupakan salah satu metode efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran masyarakat terhadap informasi yang diterima sehingga menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat,” ujarnya.
Untuk mengecek kebenaran informasi, Diskominfo Provinsi Jawa Timur juga memperkenalkan aplikasi https://klinikhoaks.jatimprov.go.id/. Melalui aplikasi yang dikelola Diskominfo Provinsi Jawa Timur tersebut masyarakat bisa mengecek informasi yang dibagi dalam 4 kategori.
Yakni; kategori informasi hoaks, disinformasi, ujaran kebencian dan fakta. “
Terpisah Kepala Diskominfo Kota Kediri, Apip Permana mengatakan . kegiatan ini sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat dalam memerangi hoaks, terlebih menjelang Pilkada yang akan diselenggarakan serentak di 37 provinsi di Indonesia.
Banyak efek yang terjadi akibat berita hoaks, diantaranya dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Kegiatan ini sekaligus sebagai wujud upaya mengawal ruang digital yang sehat baik menjelang hingga selesai Pilkada.
Untuk itu, Apip mengimbau seluruh peserta agar turut berkontribusi di ruang digital dengan menciptakan konten-konten positif sebagai upaya memerangi berita hoaks.
Ditemui saat mengikuti kegiatan, Adi Sasongko salah satu peserta dari KIM Pakunden mengaku antusias dan menganggap kegiatan tersebut sangat bermanfaat.
Ditambahkan, KIM di lingkungannya juga aktif menginformasikan kepada masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita sebelum diketahui kebenarannya (*)
Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH