
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, terus berupaya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di wilayah setempat.
Upaya yang dilakukan DLH Kota Palangka Raya dalam menghadapi potensi Karhutla tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf. Adapun upaya yang dilakukan DLH Kota Palangka Raya tersebut dengan melaksanakan berbagai kegiatan seperti edukasi dan sosialisasi, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan di tingkat lokal seperti Camat, Lurah, serta kelompok masyarakat lainnya.
"Meskipun sampai saat ini curah hujan di wilayah Kota Palangka Raya masih cukup tinggi, namun kewaspadaan, persiapan, upaya pencegahan dan mitigasi potensi Karhutla harus dilakukan dari sekarang,” papar Wahid, Sabtu (11/5/2024).
Ia melanjutkan, rata-rata kejadian Karhutla di wilayah Kota Palangka Raya terjadi saat memasuki musim kemarau. Potensi Karhutla bukan suatu ancaman yang bisa diabaikan, karena dampaknya yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan musim kemarau 2024 di Indonesia akan berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus, sementara puncak kemarau terjadi di bulan Juli dan Agustus.
"Kami mengingatkan pentingnya peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi dan mencegah terjadinya Karhutla," ucapnya.
Wahid menekankan bahwa kewaspadaan, pencegahan, penanganan hingga pemulihan lahan pasca Karhutla bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab setiap individu dan komunitas.
“Dengan keterlibatan seluruh masyarakat, upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla diharapkan bisa lebih efektif dan menyeluruh,” tuturnya.
Sementara itu pihak DLH Kota Palangka Raya, melalui Sekretaris DLH Kota Palangka Raya, Yusran, terus mengajak masyarakat melakukan gerakan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Terkait hal ini Pemkot setempat telah mengeluarkan surat edaran tentang gerakan PLTB sebagai upaya pencegahan Karhutla saat musim kemarau.
Cara membuka lahan yang dianjurkan DLH Palangka Raya, yakni secara manual maupun menggunakan teknologi. Cara ini dinilai lebih menguntungkan karena sisa-sisa pembersihan lahan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk.
"Dengan demikian, pembukaan dan pengelolaan lahan tanpa bakar ini dapat diintegrasikan dengan tujuan efisiensi dan optimalisasi penggunaan lahan," pungkasnya.
Reporter : Novita/Editor:widyawati