
KEDIRI (Lenteratoday) -Salah satu upaya menekan angka stunting, Pemkot Kediri menggelar Festival Makanan Balita Bergizi Seimbang.
Acara yang dibuka Pj Wali Kota Kediri Zanariah, Kamis (16/5/24) itu mengambil tema "Peran Wanita Dalam Upaya Pencegahan Stunting".
Melalui acara ini, Pemkot Kediri berupaya meningkatkan peran wanita dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
"Status gizi baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan. Dimana tak terpisahkan dari pembangunan nasional secara menyeluruh. Oleh karena itu upaya perbaikan gizi menjadi salah satu program prioritas pemerintah guna melahirkan generasi berkualitas di masa datang," ujarnya.
Zanariah mengungkapkan seribu hari pertama kehidupan seseorang sangat penting dan akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Ibu hamil dan balita merupakan kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian khusus.
Apabila menderita kekurangan gizi dapat menimbulkan dampak negatif salah satunya stunting. "Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan asupan gizi kurang dalam waktu lama karena pemberian makanan tidak sesuai kebutuhan gizi. Biasanya stunting dapat terjadi mulai janin dalam kandungan sampai anak usia lima tahun," ungkapnya.
Berdasarkan sistem elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) prevalensi stunting Kota Kediri pada 2023 mencapai 7,1 persen.
"Tentu ini tidak bisa dilakukan pemerintah saja. Semua pihak harus terlibat penurunan angka stunting ini," jelasnya.
Dalam acara ini, dilakukan demo masak oleh ahli gizi dan tata boga Ludy Andang. Serta lomba kudapan balita yang diikuti 222 orang. Dengan dewan juri dari DP3AP2KB, SMKN 3 Kediri, dan DPC Persagi Kota Kediri.
Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH