Sebanyak 400 Warga Miskin Kota Malang Tergraduasi, Dinsos Upayakan Pendampingan Berkelanjutan

MALANG (Lenteratoday) - Sepanjang tahun 2023, sebanyak 400 warga miskin di Kota Malang berhasil tergraduasi dari garis kemiskinan. Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menegaskan, meskipun telah tergraduasi, warga tersebut masih mendapatkan pendampingan berkelanjutan agar tidak kembali jatuh dalam kemiskinan.
Donny mengatakan, proses graduasi ini mencakup dua metode, yaitu pengajuan secara pribadi dan bantuan sistemik. Menurut Donny, benerapa warga secara mandiri dapat mengajukan permohonan untuk keluar dari kategori penerima bantuan sosial (bansos) warga kurang mampu.
Sementara yang lainnya dibantu secara sistemik melalui program-program yang dirancang oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang.
"Indikator tergraduasi itu sudah tidak mempunyai komponen yang ada dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Di antaranya, sudah tidak ada tanggungan anak yang harus disekolahkan, tanggungan merawat lansia. Dan sudah ada sumber pendapatan lain selain pendapatan utama," ujar Donny, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (4/6/2024).
Donny menyebutkan, beberapa program dukungan masih terus berlanjut untuk memastikan warga tersebut tidak kembali jatuh miskin. Hal ini mencakup pemberian bantuan dari program Kemensos RI, yaitu Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENa) yang mendorong warga untuk berwirausaha.
Selain itu, Donny menyampaikan, Dinsos juga bekerjasama dengan OPD-OPD terkait, seperti Diskopindag Kota Malang untuk mengadakan pelatihan wirausaha dan pendirian UMKM.
"Biasanya kan mereka bisa bangkit karena berwirausaha. Nah itu yang kebanyakan saya lihat. Makanya, kami juga sering mengadakan pelatihan-pelatihan untuk berwirausaha, mendirikan UMKM, tujuannya ya untuk itu," tegasnya.
Lebih lanjut, untuk memastikan pendampingan tepat sasaran dan efektif, Dinsos Kota Malang juga telah menerapkan sistem monitoring by name, by address, by need. Dengan sistem ini, sambung Donny, memungkinkan pemantauan individu secara langsung, sehingga bantuan dan pendampingan dapat diberikan sesuai kebutuhan spesifik setiap penerima manfaat.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, diketahui telah terjadi penurunan dalam tingkat kemiskinan selama tiga tahun terakhir.
Persentase penduduk miskin menurun dari 4,62 persen pada tahun 2021, menjadi 4,26 persen pada tahun 2023. Jumlah penduduk miskin juga berkurang dari 40,62 ribu orang pada tahun 2021, menjadi 37,78 ribu orang pada tahun 2023.
Meskipun garis kemiskinan per kapita per bulan meningkat dari Rp 570.238 pada tahun 2021, menjadi Rp 674.660 pada tahun 2023, namun indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan menunjukkan adanya fluktuasi.
Indeks kedalaman kemiskinan meningkat dari 0,87 pada tahun 2021 menjadi 1,00 pada tahun 2022, namun kembali menurun menjadi 0,76 pada tahun 2023. Sementara itu, indeks keparahan kemiskinan naik dari 0,22 pada tahun 2021 menjadi 0,34 pada tahun 2022, kemudian turun menjadi 0,18 pada tahun 2023. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi