
MALANG (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan komitmennya untuk membawa Kota Malang menuju kemandirian fiskal. Menurutnya, efisiensi dan inovasi menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Dome BSCC, Balikpapan, Selasa (4/6/2024) malam.
"Untuk bisa memaksimalkan pembangunan, Pemda termasuk Pemkot Malang harus kaya ide dan inovasi. Dengan potensi yang dimiliki, kemandirian fiskal bukanlah hal yang mustahil," ujar Wahyu.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekda definitif Kabupaten Malang ini menjelaskan, langkah menuju kemandirian fiskal akan mengubah postur APBD Kota Malang. Dimana peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan penekanan belanja daerah, terutama dalam hal perjalanan dinas dan rapat-rapat, harus menjadi fokus utama.
"Perjalanan dinas yang tidak perlu harus ditekan, begitu juga dengan belanja rapat yang bisa dilaksanakan secara virtual. Semua ini demi efisiensi anggaran," tegas Wahyu.
Dalam kesempatannya, Wahyu juga melihat Rakernas APEKSI sebagai kesempatan penting untuk menjalin kolaborasi dengan kota-kota lain dan berbagi pengetahuan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dan daya saing Kota Malang.
Sementara itu, dalam pembukaan Rakernas APEKSI yang mengusung tema "Kota Sejahtera Indonesia Maju." Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menekankan pentingnya kesiapan kota-kota di Indonesia menghadapi dinamika dan tantangan pembangunan.
Terlebih menurutnya, di tahun 2045 mendatang, sebanyak 75 persen penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan.
Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, juga menyampaikan pentingnya inovasi out of the box dalam pengelolaan daerah. Menurut Tito, Pemda saat ini harus dapat berjiwa enterpreneur, memaksimalkan potensi daerahnya agar berdampak pada peningkatan PAD.
Reporter: Santi Wahyu/Rls|Editor: Arifin BH