
MALANG (Lenteratoday) - Pembenahan terhadap 10 pasar tradisional akan menjadi fokus Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang. Kepala Disperindag, Nor Fuad Fauzi, mengungkapkan meskipun belum ada alokasi anggaran dalam APBD Murni 2024, tapi akan diusulkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini.
Menurutnya, hal ini mengingat penunjukannya sebagai Kepala Disperindag dilakukan setelah ditetapkannya APBD Murni 2024. Fuad juga menyebutkan, langkah ini diambil untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di pasar-pasar tersebut, demi meningkatkan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli.
"Kami mencoba berupaya untuk berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, barangkali ke depannya ada perbaikan yang bisa dilakukan," ujar Fuad, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Minggu (9/6/2024).
Menurut Fuad, Disperindag Kabupaten Malang telah melakukan pemetaan dan mengidentifikasi sekitar 10 pasar yang memerlukan perbaikan segera. Meskipun tidak dapat menyebutkan secara rinci pasar-pasar mana saja yang bakal dibenahi, Fuad menyatakan Pasar Pakis dan Pasar Sumberpucung akan menjadi fokus dalam pembenahan ke depan.
"Yang segera itu sekitar 10 pasar. Saya lupa keseluruhannya. Tapi Pasar Lawang gak termasuk. Seingat saya ada Pasar Pakis, terus Pasar Sumberpucung juga," tambahnya.
Fuad menjelaskan, kondisi pasar yang sering terdampak banjir saat hujan, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi pedagang. Merupakan alasan utama yang mendasari perlunya perbaikan segera.
"Ya, kan kasian. Karena kalau hujan, itu rata-rata banjir, jalannya tergenang. Nah kalau kayak gini kan pembeli menjadi tidak nyaman, pedagang juga terdampak," jelasnya.
Lebih lanjut, disinggung mengenai estimasi anggaran, Fuad menyatakan jika revitalisasi total memerlukan biaya yang besar. Namun, fokus Disperindag saat ini terletak pada pemeliharaan khusus untuk 10 pasar prioritas tersebut.
Oleh karena itu, menurutnya pembenahan 10 pasar ini akan diusulkan dalam PAK tahun 2024. Yang saat ini tengah komunikasikan dengan tim anggaran pemerintah daerah (TPAD).
"Kalau mau revitalisasi total, ya banyak. Tetapi kan ini kita hanya membenahi beberapa yang perlu dilakukan perbaikan. Jadi sifatnya pemeliharaan. (Anggarannya) belum tahu, ya. Ini kan kita juga masih inventarisir di pasar-pasar itu tadi," terangnya.
Diakhir, Fuad juga menyebutkan rencana untuk menjajaki penerapan Quick Response code Indonesian Standard (QRIS) di pasar rakyat, usai melakukan pembenahan nantinya. "Itu kan juga masih kita jajaki. Karena memang tidak semua pedagang dan pembeli sudah mengerti dengan mekanisme pembayaran non tunai menggunakan QRIS," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/ Editor: widyawati