18 April 2025

Get In Touch

Bakar Sate Berjamaah, Perayaan Idul Adha Santri PP Tebuireng Jombang

Para santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang membakar sate berjamaah di halaman pondok saat Idul Adha, Senin(17/6/2024).(foto:sutono/lenteratoday)
Para santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang membakar sate berjamaah di halaman pondok saat Idul Adha, Senin(17/6/2024).(foto:sutono/lenteratoday)

JOMBANG (Lenteratoday) – Merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H, ratusan santri Pondok Pesantren (PP) Tebuireng Jombang melakukan bakar sate berjamaah di pesantren setempat, Senin(17/6/2024).

Pembakaran sate dilaksanakan usai salat Idul Adha. Begitu selesai salat, mereka berkumpul di halaman pesantren. Di saat yang sama, panitia kurban pondok sibuk melakukan penyembelihan hewan yang sudah disiapkan.

Selanjutnya, para santri menata peralatan yang digunakan untuk membakar daging kurban tersebut.

Setiap asrama yang terdiri dari 20-an santri, mereka mendapatkan 5 Kilogram daging. Mereka lantas memotong-motong daging tersebut sebesar dadu, menyusunnya pada ratusan tusuk sate yang disiapkan panitia.

Sebagian santri lainnya menyiapkan arang di tungku pembakaran, yang terbuat dari bata merah dan anyaman kawat. Arangpun dibakar, ratusan sate diletakkan di tungku pembakaran.

Tak lama kemudian, para santri menggerakkan kipas agar api terus menyala. Asap pun mengepul dari pembakaran itu, menyeruakkan aroma daging kambing dan sapi yang dibakar. Semua santri bersuka cita, ikut merayakan Idul Adha meskipun jauh dari keluarganya

“Ini sudah matang, bumbunya hanya kecap dan penyedap rasa,” ujar Aditya Mahedo, santri asal Blitar memamerkan senampan sate yang sudah matang.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Arul dan kawan-kawannya satu asrama, mereka sibuk membakar sate berbahan daging sapi dan kemudian menyantapnya.

“Saya sudah dua kali, mengikuti bakar sate berjamaah di pesantren Tebuireng ini,” kata Arul.

Ustaz senior Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Lukman Hakim menjelaskan pihaknya menerima puluhan hewan kurban, rinciannya 27 ekor sapi dan 7 ekor kambing.

Daging kurban tersebut dibagikan untuk santri, masyarakat sekitar, pengurus pondok, serta guru dan karyawan di Tebuireng.

“Untuk santri, setiap kamar kita berikan 5 Kg. Untuk dibakar secara bersama-sama. Daging kurban juga kita bagikan untuk cabang Tebuireng, yang ada di Kesamben dan Jombok Ngoro. Kami ucapkan terima kasih kepada donator yang sudah mengirimkan hewan kurban ke Tebuireng,” katanya.

Reporter:Sutono/Editor:Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.