
SURABAYA (Lenteratoday) - Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Surabaya menyiapkan sekitar 180 tim untuk pemotongan, pencacahan dan pengemasan hewan kurban saat Iduladha 1445 hijriyah. Selain itu, ada pula 10 dokter hewan yang akan memeriksa setiap potongan hewan kurban.
Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, mengatakan, tim dan para dokter disiapkan guna memastikan jika daging kurban yang akan dibagikan ke masyarakat dalam sehat dan aman untuk dikonsumsi.
"Per hari maksimal kita melakukan pemotongan 65 ekor. Per sesi masuk 10 hewan untuk dipotong. Jadi maisng-masing hewan yang akan dipotong diawasi dokter hewan dan tim penyembelih. Jadi setelah dipotong kami pastikan dagingnya sebelum dikonsumsi masyarakat benar-benar aman, sehat, utuh dan halal," jelas Fajar, Senin (17/6/2024).
Fajar mengungkapkan, jika nantinya ditemukan cacing atau virus pada bagian hati hewan kurban, pihaknya akan melakukan amputasi.
"Kita sampaikam ke pengkurban tolong jangan dibawa dan akan kita musnahkan. Jadi pengkurban harus merelakan bagian hatinya untuk tidak dibawa pulang demi keselamatan dan kesehatan masyarakat yang menerima. Karena setiap tahun ada temuan seperti itu. Biasanya karena faktor makanan sapi," ungkapnya.
Ia juga menuturkan, untuk pemotongan hewan kurban di RPH dikenakan biaya Rp 2,5 juta per ekornya. Bahkan, semua bagian tubuh hewan kirban juga akan diserahkan kepada pengkurban.
"Rp 2,5 juta itu semua, potong sampai kemas, sudah bersih. Jadi semua yang ada di hewan kurban tidak ada yang diambil oleh RPH baik kepala, kulit, kaki, jeroan kita serahkan semua kepada pengkurban. Kalau pengkurban menghibahkan ke RPH itu lain lagi. Itu pun nanti terakhir akan kita lelang dengan harga tertinggi, dan hasilnya itu masuk ke kas musala RPH untuk kegiatan sosial," tuturnya.
Sementara terkait limbah dari hewan kurban, Fajar mengatakan jika pihaknya sudah memiliki sistem IPAL sehingga limbah tidak mencemari lingkungan.
"Kami sudah punya sistem IPAL. Di RPH itu semua sudah ada. Jadi Begitu sapi dipotong akan ditarik untuk pengulitan dan pengkakasan, yaitu lepas jeroan, lepas kepala dan lepas kulit. Setelah itu jeroan langsung dipisahkan dan dicuci bersih dagingnya, dipotong. Jadi kemasan RPH itu daging dan tulang. Daging 3/4 kg, 1/4 kg lagi tulang. Nah jeroan kita berikan terpisah, kepala terpisah, kaki terpisah ke pengkurban," tutupnya. (*)
Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi