22 April 2025

Get In Touch

Pemkot Malang Rencana Lakukan Transformasi Transportasi Massal

Ilustrasi: Pangkalan angkot di Terminal Arjosari Kota Malang. (Santi/Lenteratoday)
Ilustrasi: Pangkalan angkot di Terminal Arjosari Kota Malang. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, berencana untuk mengubah wajah transportasi massal di kota ini. Setelah melakukan studi banding ke Solo dan Palembang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menerapkan sistem transportasi yang lebih modern dan efisien.

Salah satu strategi utama yang akan digunakan yakni dengan melibatkan secara langsung para sopir dan pengusaha angkot dalam proses transformasi ini.

Wahyu mengatakan, saat ini pihaknya telah menunjuk pihak ketiga untuk mematangkan persiapan proyek tersebut.

"Kami sudah menunjuk pihak ketiga untuk membuat semacam Feasibility Study (FS). Untuk bisa menentukan nanti rutenya mana saja, kemudian juga jumlah trayeknya seperti apa, dan nanti kita akan mapping," ujar Wahyu, Sabtu (22/6/2024).

Wahyu menyebutkan, transformasi angkutan massal nantinya tidak hanya mencakup perubahan pada armada dengan menggunakan kendaraan baru, ber-AC dan dilengkapi wifi.

Tetapi juga mengenai pendekatan terhadap angkot eksisting. Wahyu menjelaskan, armada angkot yang telah ada saat ini akan diupgrade untuk berperan sebagai feeder di luar ruas utama.

"Mereka yang menjadi driver adalah pengemudi angkot yang mempunyai angkot. Kemudian pengusaha angkotnya sendiri juga kita beri pendekatan agar bisa diajak kolaborasi. Jadi kita tidak akan meninggalkan mereka," tambah Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu menyebutkan, pada 24 Juni mendatang, Pemkot Malang berencana untuk menemui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Guna meminta dukungan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk merealisasikan rencana ini.

Wahyu juga menegaskan, komunikasi dengan paguyuban sopir angkot di Kota Malang selama ini berjalan baik, terutama dengan para driver yang memiliki angkot. Pihaknya mengaku akan berkolaborasi dengan pengusaha angkot untuk memastikan keberlanjutan sistem transportasi yang baru.

"Kami akan mengatur agar pengelola sementara tetap swasta. Karena nanti saat diterapkan, walaupun kosong belum ada penumpang, armada harus tetap jalan. Agar nanti tidak mengganggu dengan kendaraan yang lain," jelas Wahyu mengenai pengelolaan operasional nantinya.

Mengakhiri pernyataannya, Wahyu berharap rencana transformasi transportasi massal ini dapat memberikan solusi atas permasalahan kemacetan yang sering terjadi di Kota Malang, sekaligus meningkatkan kualitas layanan transportasi bagi masyarakat. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.