
JAKARTA (Lenteratoday) - Terungkap jika pemerintah telah menggolontorkan anggaran sebesar Rp 700 miliar pada APBD 2024, untuk pengembangan Pusat Data Nasional (PDN) yang diretas terkena serangan siber.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan besaran anggaran belanja untuk Pusat Data Nasional (PDN) yang kena serangan ransomware, pada paparannya saat Konferensi Pers APBN Kita Edisi Juni 2024, kemarin, Kamis(27/6/2024).
Dia mengatakan PDN yang dikoordinir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), telah menghabiskan anggaran APBN sebesar Rp 700 miliar.
Sri Mulyani menjelaskan anggaran belanja PDN secara tematis, masuk dalam golongan pengeluaran infrastruktur pemerintah yang mencapai Rp 112,9 triliun di tahun 2024. Lebih rinci lagi, khusus Kementerian Kominfo mendapatkan jatah Rp 4,9 triliun.
Dari total Rp 4,9 triliun itu, Rp 700 miliar di antaranya digunakan untuk belanja pengembangan Pusat Data Nasional. Sisanya ada Rp 1,6 triliun untuk biaya operasional dan pemeliharaan BTS 4G, pengembangan kapasitas satelit Rp 700 miliar dan operasional Palapa Ring Rp 1,1 triliun.
"Untuk Kominfo ada Rp4,9 triliun sudah dibelanjakan, ini dari mulai pemeliharaan dan operasional BTS 4G Rp1,6 triliun dan Data Center Nasional Rp700 miliar," tegasnya, dikutip Jumat(28/6/2024).
Sebelumnya, Menkominfo, Budi Arie Setiadi mengakui PDN mengalami gangguan pada, Kamis(20/6/2024) lalu dan berimbas ke sejumlah layanan publik di Indonesia. Salah satu yang paling terdampak dan viral adalah, terganggunya layanan imigrasi di bandara.
Kepala Badan Siber dan Sandi negara (BSSN), Hinsa Siburian mengungkapkan ada serangan siber ransomware di balik tumbangnya PDN tersebut. Ini merupakan bagian dari modus, pemerasan dari kelompok Lockbit 3.0 yang memiinta tebusan USD 8 juta atau sekitar Rp 131,2 miliar.
Sumber: CNBC Indonesia/Editor: Ais