Soal Isbat Nikah Massal di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi: Tahun 2025 Harus Pasangan Baru

SURABAYA (Lenteratoday)- Sebanyak 330 pasangan penga tin asal Surabaya mengikuti Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal di Balai Kota Surabaya, pada Selasa (2/7/2024) malam.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa Isbat Nikah Massal ini bertujuan menertibkan administrasi pernikahan warga Kota Pahlawan. Menurutnya menikah secara agama atau nikah siri akan merugikan pihak wanita dan anak yang dilahirkan.
Eri mengungkapkan, jika 2024 adalah tahun terakhir penyelenggaran isbat nikah. Karena di tahun mendatang, ia ingin peserta yang mengikuti nikah massal adalah pasangan baru.
Artinya mereka yang tidak melakukan nikah siri dan ingin menikah, tapi tidak mampu secara ekonomi untuk mengurus administrasi atau membuat acara resepsi akan dibantu Pemkot Surabaya.
Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Eddy Christijanto menjelaskan, peserta isbat nikah tahun 2024 didaftarkan melalui kelurahan masing-masing, dari hasil survei ataupun mengajuan mandiri dari pasangan yang belum meresmikan pernikahannya secara negara.
"Tahun ini ada peningkatan peserta isbat nikah. Di tahun 2023, ada sebanyak 225 pasangan pengantin dan di tahun 2024 menjadi 330 pasangan pengantin.
Pasangan yang ikut kebanyakan kurang mampu, kita apresiasi karena mereka bersedia untuk meresmikan pernikahan menurut agama dan negara," jelasnya.
Setelah melakukan isbat nikah dan mendapatkan penetapan keputusan dari PA, mereka telah menjadi pasangan suami istri yang sah dimata hukum agama dan negara. Kantor Urusan Agama (KUA) akan menindaklanjuti dengan penerbitan buku nikah.
Eddy menambahkan, peserta isbat nikah tahun 2024, berusia paling tua 70 tahun dan istrinya, 64 tahun.
Salah satu peserta isbat nikah, Ayos Sudarmo (50) dan istrinya Yayuk Susilowati (39) mengungkapkan rasa senangnya karena setelah bertahun-tahun akhirnya bisa melegalkan pernikahannya secara agama dan negara.
Diketahui, Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal merupakan bagian program Layanan Online Terpadu One Gate System (Lontong Kupang 2024) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya. Program ini sudah dimulai sejak 2021 dan sudah meresmikan pernikahan sebanyak 887 pasangan pengantin.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH