
Kediri - Kekhawatiran Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar pada kegiatan persekutuan doa di Jl Mangga, Kelurahan Kaliombo, sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 menjadi kenyataan. Pada Sebtu (11/7/2020), kembali ada tambahan 4 kasus terkonfirmasi positif dari klaster persekutuan doa tersebut.
Tambahan tersebut disampaikan Walikota Abu Bakar melalui unggahan Instagram story-nya. Dikatakan, keempatnya dinyatakan positif setelah melalui swab test. Sehingga per tanggal 11 Juli ini kasus positif di Kota Kediri berjumlah 81 kasus.
"Hari ini tanggal 11 Juli 2020 Kota Kediri ada penambahan 4 konfirmasi positif. Ini dari klaster persekutuan doa. Pertama kasus ke-78 perempuan usia 58 tahun alamat Jamsaren, Kecamatan Pesantren. Kasus ke-79 laki-laki usia 44 tahun alamat di Sukorame. Kasus ke-80 perempuan usia 40 tahun alamat Sukorame istri dari kasus ke-79. Kasus ke-81 alamat Kaliombo suami pemilik klinik," kata Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Sabtu (11/7/2020).
Dengan adanya penambahan kasus Covid-19 di Kota Kediri, Walikota Kediri mengingatkan agar masyarakat Kota Kediri tetap waspada. “Saya ingatkan kepada seluruh warga untuk mengurangi aktivitas yang tidak penting. Dan selalu berhati-hati," tutupnya.
Seperti diketahui Walikota Abdullah Abu Bakar menyesalkan, gara-gara diduga akibat menyelenggarakan acara dengan kerumunan massa dalam sebuah ibadah pemberkatan di Jl Mangga di Kelurahan Kaliombo, Kota Kediri, muncul kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kediri. Sementara ini terpantau dari hasil swab orang yang datang ke acara tersebut, 3 diantaranya hasilnya positif Covid-19.
“Saya berharap warga Kota Kediri mendukung upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan jujur pada pemerintah,” pinta Walikota Abdullah Abu Bakar mengumumkan hasil swab yang dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kota Kediri melalui unggahan di Instagram storynya, Kamis (9/7/2020).
Lebih lanjut dikatakan Walikota Abu Bakar, pada hari pemeriksaaan swab yang hadir hanya 15 orang, padahal dari informasi yang didapat ada sekitar 34 warga yang hadir, termasuk 7 orang pendeta dari Jakarta. (gos)