22 April 2025

Get In Touch

Tambah Hotel Bintang 5, Pemkot Malang Targetkan Serap Ratusan Tenaga Kerja

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan. (Santi/Lenteratoday)
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) – Kota Malang akan segera menambah jumlah hotel bintang lima, dengan rencana pembangunan Novotel di Jalan Letjen Sutoyo.

Proyek ini tidak hanya bertujuan meningkatkan fasilitas akomodasi di tengah kota. Tetapi juga diharapkan dapat menyerap ratusan tenaga kerja lokal sebagai dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menurunkan angka pengangguran secara signifikan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengungkapkan saat ini proses pembangunan Novotel sedang menunggu izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari provinsi.

"Rencana hotel baru ini ada di deretan Toyota Auto2000 Malang, di Jalan Letjen Sutoyo, sebelah selatan. Sekarang baru proses di AMDAL-nya di provinsi," ujar Arif, Senin (22/7/2024).

Arif mengatakan, pembangunan hotel bintang lima ini akan menambah deretan hotel mewah di Kota Malang dan meningkatkan iklim investasi di kota tersebut. "Sekarang kan ada 3, Mercure, Shalimar, sama Tugu. Nanti nambah lagi ada Tychi, dan Novotel ini," katanya.

Area bakal Hotel Bintang 5 di Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang. (Santi/Lenteratoday)

Arif menyampaikan, sesuai dengan komitmen Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, keberadaan Novotel nanti direncanakan mampu merekrut tenaga kerja dari dalam kota. Guna mengurangi angka pengangguran di kalangan lulusan SMA/K.

Dengan target penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di bawah 6 persen pada akhir tahun 2024, pembangunan Novotel diharapkannya dapat menyerap sekitar 500 tenaga kerja. "Karena kalau satu hotel bintang 5 itu biasanya bisa menyerap minimal 500 tenaga kerja," tambahnya.

Lebih lanjut, Arif menargetkan perizinan untuk proyek Novotel ini akan selesai di akhir tahun 2024 nanti, sehingga pembangunan dapat terealisasi pada tahun 2025.

Percepatan proses perizinan, sambungnya, menjadi salah satu strategi agar proyek ini dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat berupa lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat Malang.

Masih menurut Arif, saat ini proyek Novotel juga telah mengantongi izin ketinggian untuk yang dikeluarkan oleh Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandara Abd Saleh. Dengan batas maksimal ketinggian yakni 20 lantai.

"Jadi tinggal di AMDAL provinsi. Perinzinan amdal ini terkait dengan lingkungannya. Jadi lingkungannya dikaji, termasuk usulan dari masyarakat sekitar itu dikaji semua," pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.