Digitalisasi dan Pengembangan UMKM Batik, SDN 1 Tunjungsekar Kota Malang Dapat CSR Ratusan Juta dari PLN

MALANG (Lenteratoday) - SD Negeri 1 Tunjungsekar Kota Malang mendapatkan suntikan dana senilai Rp 287 juta dari PT PLN (Persero) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Bantuan tersebut bertujuan mendukung digitalisasi sekolah dan pengembangan UMKM batik di kalangan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, mengapresiasi inisiatif ini yang sejalan dengan program Merdeka Belajar. Dimana siswa tidak hanya fokus pada teknologi informasi, tetapi juga pada pembelajaran Pancasila dan keterampilan membatik, yang termasuk dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Apalagi dengan program Merdeka Belajar ini kan siswa siswa tidak hanya mempelajari IT, tapi anak-anak juga harus ada pembelajaran untuk belajar Pancasila. Kemudian mengasah keterampilan membatik," ujar Suwarjana, Senin (22/7/2024).
Suwarjana mengatakan, SDN 1 Tunjungsekar dipilih setelah pengajuan beberapa SDN lainnya. Dalam hal ini, Jana menekankan pentingnya peran serta berbagai pihak, termasuk BUMD dan masyarakat, dalam mendukung pendidikan.
Jana mengharapkan, bantuan ini juga diharapkan dapat memotivasi bagi perusahaan lain. Untuk turut serta dalam program CSR yang mendukung pendidikan.
"Bagaimanapun juga pendidikan ini tidak hanya tanggung jawab Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, akan tetapi BUMD dan masyarakat juga ikut bertanggung jawab," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Tunjungsekar, Budi Hartono, menyebutkan perincian penggunaan dana CSR tersebut. Dikatakannya, bantuan sekitar Rp 287 juta ini diperuntukkan untuk membeli 20 unit komputer IOS, 1 server, 2 unit LCD, 3 printer, dan USB.
"Kemudian juga alat membatik, termasuk untuk pengembangan pelatihan membatik dan pelatihan digitalisasi sekolah," paparnya.
Budi menyampaikan, program membatik akan melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. "Membatik mulai dari yang gampang sampai yang rumit. Semuanya batik tulis. Jadi insyaallah anak-anak kami sudah bisa membatik," tambah Budi.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkannya kemampuan siswa dalam bidang teknologi dan keterampilan tradisional seperti membatik dapat berkembang secara optimal. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi