09 April 2025

Get In Touch

Bawaslu Kabupaten Blitar Temukan Ratusan 'Pemilih Siluman' Tersebar di 11 Kecamatan

Jajaran Bawaslu Kab Blitar melakukan pengawasan proses Coklit di salah satu desa.(foto:ist/dok.Bawaslu Kab Blitar)
Jajaran Bawaslu Kab Blitar melakukan pengawasan proses Coklit di salah satu desa.(foto:ist/dok.Bawaslu Kab Blitar)

BLITAR (Lenteratoday) - Sehari menjelang berakhirnya tahapan Pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Blitar, Bawaslu menemukan ratusan pemilih tidak dikenal atau pemilih siluman yang ada di data kependudukan tapi tidak ada orang maupun rumahnya dan tersebar di 11 kecamatan.

Anggota Bawaslu Kabupaten Blitar, Jaka Wandira mengungkapkan kurang sehari pelaksanaan tahapan Coklit yang sesuai jadwal berakhir 24 Juli 2024, masih ditemukan adanya ratusan pemilih yang tidak dikenal dan rumahnya juga tidak ada.

"Dari hasil pengawasan Panwascam dan Pengawas Desa/Kelurahan (PKD), ditemukan pemilih yang ada data kependudukannya seperti KTP atau KK tapi orangnya tidak ada dan tidak ada rumahnya," ujar Jaka, Selasa(23/7/2024).

Lebih lanjut Jaka menjelaskan pemilih tidak dikenal ini jumlahnya mencapai 126 orang, tersebar di 11 kecamatan antara lain di Kecamatan Wates, Panggungrejo, Wonotirto, Ponggok, Doko, Binangung, Selopuro, Srengat, Garum, Bakung, dan Gandusari.

"Jajaran kami mendata, bahwasanya pemilih tidak dikenal ini ditulis pada stiker Coklit, namun yang bersangkutan ini tidak ada dan tidak tinggal sesuai data kependudukan tersebut. Demikian juga ketika ditanykan ke RT maupun RW, tidak ada yang kenal dan tidak ada rumahnya," lanjut Jaka.

Dari 11 kecamatan tersebut, paling banyak ditemukan pemilih tidak dikenal di Kecamatan Wates dengan jumlah 40 pemilih.

Ditegaskan Jaka temuan data pemilih tidak dikenal ini penting jadi atensi KPU, karena Coklit ini bertujuan untuk mencoret mereka yang tidak memenuhi syarat dan mencatat mereka yang memiliki hak pilih.

"Jika kemudian ditemukan pemilih tidak dikenal, kemudian tetap dimasukkan dalam daftar pemilih demi angka yang klop (sesuai) dengan DP4 akan menjadi rancu," tegasnya.

Oleh karena itu, dengan adanya catatan terkait ratusan pemilih tidak dikenal tersebut. Jaka menginstruksikan kepada jajarannya, untuk menginventarisasi dan menyampaikan saran perbaikan kepada jajaran penyelenggara baik PPK maupun PPS.

"Kami merekomendasikan agar nama nama pemilih tidak dikenal ini, tidak masuk ke dalam data pemilih atau dicoret. Karena secara prosedur tidak memenuhi syarat, orangnya tidak ada atau tidak bisa ditemui dan sticker Coklit mau ditempel dimana," pungkasnya.

Reporter: Arief Sukaputra/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.