
MALANG (Lenteratoday) - Perusahaan umum daerah (Perumda) Air minum di Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu) bersiap untuk kembali bersinergi, setelah sempat terkendala komunikasi.
Pasalnya selama ini, Direktur Utama (Dirut) Perumda Among Tirto Kota Batu, Edi Sunaedi dan Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Syamsul Hadi mengakui kurangnya komunikasi, terkait kerjasama sumber mata air dengan Perumda Tugu Tirta Kota Malang.
Dengan hadirnya direksi baru di Perumda Tugu Tirta Kota Malang, keduanya berharap adanya perbaikan komunikasi. Serta pembaruan dan evaluasi kerjasama, untuk meningkatkan layanan air minum di Malang Raya.
Edi mengaku menyambut baik keinginan untuk menguatkan kerjasama antara Perumda Air Minum di Malang Raya, terutama terkait dengan penambahan debit air di Kota Malang.
"Ya, dari awal dilantik kemarin, Pak Priyo (Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang) kan memang menginginkan untuk kembali menjalin harmonisasi. Kami menyambut baik tentunya," ujar Edi, saat dikonfirmasi pada, Rabu(24/7/2024).
Edi menambahkan kerjasama antara Kota Malang dan Kota Batu sudah waktunya dilakukan koreksi dan evaluasi. Terutama karena nota kesepahaman yang ada saat ini, akan berakhir di tahun 2030 mendatang.
"Kalau sesuai juknis, pembaruan dan perbaikan kerjasama harus dilakukan setiap tiga tahun sekali," jelasnya.
Menurut Edi hampir 70 persen potensi sumber mata air di Malang Raya berada di Kota Batu, berkat letak geografisnya di dataran tinggi. Terkait hal ini, ia juga menekankan pentingnya kesepakatan tentang jumlah debit air yang dialirkan ke Kota Malang dan kompensasi yang harus disepakati oleh kedua belah pihak.
"Saat ini lah waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi, koreksi dan pembaruan MoU tersebut. Kami sepakat tiga daerah di Malang Raya ini harus menjadi Perumda Air Minum terbaik di Jawa Timur," tambah Edi.
Sementara itu, Syamsul Hadi yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) wilayah Jawa Timur, menyambut baik kerjasama baru yang ditawarkan Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang.
Syamsul menyebutkan letak geografis, menjadikan sumber mata air di Malang Raya hanya berada di dua wilayah yakni Kabupaten Malang dan Kota Batu. Oleh karena itu, menurutnya penting untuk memperbarui kerjasama antar daerah. Guna memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat.
"Jika tiga BUMD ini bersinergi untuk membangun bersama dan menggunakan sumber mata air bersama dengan hak dan kewajiban masing-masing, layanan air di Malang Raya akan lebih baik," ujar Syamsul.
Sebagai informasi, terdapat 2 sumber mata air dari Kota Batu yang dialirkan ke Kota Malang, yakni Sumber Banyuning di Desa Punten dan Sumber Binangun di Desa Bumiaji. Sedangkan dari Kabupaten Malang, Kota Malang memanfaatkan Sumber Air Wendit di Kecamatan Pakis dan Sumber Air Pitu di Kecamatan Tumpang untuk mencukupi kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Kota Malang.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais