
SURABAYA (Lenteratoday) – Menjelang Pilkada 2024, Khulaim Djunaidi komitmennya untuk menerapkan strategi politik bersih jika dipercaya oleh masyarakat Sidoarjo untuk menjadi Bupati. Ia berjanji untuk mengutamakan kebersamaan dalam membangun Kota Delta, guna mencegah tindak pidana korupsi yang telah menjerat tiga bupati Sidoarjo berturut-turut.
Khulaim Djunaidi yang telah menerima SK Rekomendasi dari DPP PAN untuk maju cabup Sidoarjo 2024-2029 tersebut mengaku prihatin terhadap kasus korupsi yang kerap terjadi di pemerintahan daerah Sidoarjo.
“Kenapa tiga Bupati Sidoarjo berturut-turut terjerat kasus korupsi? Salah satunya adalah tidak adanya kebersamaan antara Bupati dengan Wakil Bupatinya. Saya yakin Wakil Bupatinya tahu, tapi tidak berani mengingatkan,” ujar Djunaidi, Minggu (28/7/2024).
Khulaim Djunaidi menekankan bahwa kebersamaan dan transparansi antara pimpinan dan seluruh jajaran pemerintahan adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan efisien.
“Saya bakal membangun Sidoarjo dengan kebersamaan jika masyarakat Sidoarjo memberikan kepercayaan untuk jadi Bupati Sidoarjo periode 2024-2029. Kebersamaan ini akan menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan dan program kerja yang akan saya jalankan,” jelasnya.
Bahkan, Wakil Ketua DPW PAN Jatim tersebut telah melakukan komunikasi dengan beberapa calon Bupati Sidoarjo lainnya. Bahkan, calon Bupati Sidoarjo seperti Achmad Amir Aslichin atau Mas Iin (PKB), Subandi (PKB), Usman (Abah Usman) Ketua DPRD Sidoarjo yang juga Wakil Ketua PKB Sidoarjo.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan beberapa calon Bupati Sidoarjo lainnya,” imbuh Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur ini.
Untuk diketahui, Khulaim dinilai punya kans pemilih tersendiri dan namanya juga sudah tidak asing lagi di Sidoarjo.
Tercatat, wakil ketua DPW PAN Jatim ini pernah running di Pilkada 2010, saat menjadi calon wakil bupati mendampingi Calon Bupati Sidoarjo, Emy Susanti Hendrarso.
Dengan pengalaman selama 3 periode menjadi wakil rakyat, yaitu 2 periode di DPRD Sidoarjo dan 1 periode di DPRD Jatim bisa menjadi bekal untuk membenahi Sidoarjo lebih baik lagi.
Ia kemudian berlaga sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) melalui PAN. Salah satu program yang disampaikan, yakni 'Mbangun Deso Noto Kuto' yang berarti memenuhi kebutuhan desa untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. (*)
Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi