19 April 2025

Get In Touch

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kota Batu

Tim Densus 88, Tim Gegana dan personel Polres Batu di Kompleks Villa Syariah Bung Tanjung, Batu, Kamis(1/8/2024).(foto:ist/kompas)
Tim Densus 88, Tim Gegana dan personel Polres Batu di Kompleks Villa Syariah Bung Tanjung, Batu, Kamis(1/8/2024).(foto:ist/kompas)

BATU (Lenteratoday) - Seorang warga yang tinggal di kompleks Villa Syariah Bunga Tanjung, Kavling 34, Kelurahan Jeding, Kecamatan Junrejo, Kota Batu ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Rabu(31/7/2024) malam.

Penangkapan ini dilakukan, terkait dugaan jaringan terorisme. Penggeledahan dan olah TKP akan dilakukan pagi ini. Petinggi Densus belum merinci, siapa dan bagaimana peran warga tersebut dalam jaringan terorisme.

“Kita baru tangkap terduga teror bom. Besok pagi (hari ini) mau geledah dan olah tempat kejadian perkara (TKP),” ujar informasi dari salah satu sumber petinggi Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, Rabu malam.

Pagi ini, Kamis (1/8/2024), kondisi rumah tersebut sudah diberi garis polisi. Beberapa polisi tampak berjaga-jaga di sekitarnya, kompleks perumahan juga sepi. Hanya ada beberapa warga, lalu-lalang mengantar anak menuju sekolah.

Lokasi perumahan tidak terlalu jauh dari Mako Polres Batu dan gedung DPRD Kota Batu. Jaraknya sekitar 2 kilometer, dari dua kantor penting di Kota Batu tersebut.

Jeding juga berada di kawasan wisata, sehingga kondisinya tidak terlalu sepi dari mobilitas masyarakat. Tidak jauh dari tempat itu, terdapat obyek wisata Jatim Park 3, Predator Park, dan Batu Night Spectacular.

Bukan kali ini saja Kota Batu menjadi lokasi persembunyian tersangka teroris, pada 2005 silam tersangka teroris yang paling dicari, dr Azhari mengontrak rumah di Perumahan Flamboyan, Kelurahan Songgokerto. Pada 9 November 2005, Azhari tewas, dalam penggerebekan oleh tim Densus 88. Rumah bekas kontrakan Azahari masih dibiarkan apa adanya.

Azhari diduga kuat merupakan otak sekaligus peracik bom, pada serangkaian aksi pengeboman di Tanah Air. Diantarnya kasus Bom Bali 2002, Bom Bali 2 tahun 2005, JW Marriot Jakarta, dan beberapa lokasi lainnya.

Seperti diketahui di Bali pada 12 Oktober 2002 silam, terjadi tiga ledakan terjadi, yakni di depan Diskotik Sari Club, Paddy’S Pub di Jalan Legian, Kuta; serta depan Kantor Konsulat Amerika di Renon, Denpasar. Tak hanya merenggut 202 korban jiwa, ledakan itu juga mencederai 209 orang lainnya, serta sejumlah bangunan rusak.

Tiga tahun kemudian, bom kembali mengguncang Bali (Bom Bali 2), tepatnya pada 1 Oktober 2005. Saat itu bom meledak di R.AJA’s Bar and Restaurant Kuta serta Menega Café dan Nyoman Café Jimbaran. Sebanyak 23 orang meninggal dalam peristiwa itu, termasuk pelaku.

Dari catatan Kompas, dalam beberapa tahun terakhir sejumlah terduga teroris diamankan Densus 88 Antiteror dari sejumlah lokasi di Malang Raya. Mereka antara lain, AYR, warga Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, yang ditangkap 26 Februari 2021 (satu rangkaian dengan 12 terduga lainnya di Mojokerto, Surabaya, dan Sidoarjo).

Pada 2 Maret 2021, Densus kembali menangkap delapan terduga teroris di tiga daerah, yakni Bojonegoro (4 orang), Surabaya (2), dan Malang (2). Di Malang, dua orang itu diringkus dari sebuah rumah di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Selanjutnya, Pada 15 Oktober 2019, sepasang suami istri ditangkap oleh Densus 88 di rumahnya di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Sebelumnya, pada 19 Juni 2017 Densus 88 Antiteror menggeledah sebuah rumah di Singosari menyusul tertangkapnya SM, salah satu terduga teroris.

Sumber: Kompas/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.