
MALANG (Lenteratoday) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengonfirmasi adanya 6 kasus diabetes pada anak-anak usia sekolah dasar. Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menyebutkan selain faktor genetik, pola gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi pemicu utama munculnya diabetes tipe 2 pada anak-anak.
"(kasus diabetes pada anak) Ada, kalau tidak salah tapi nanti kita pastikan itu. Sekitaran 6 kasus yang dilaporkan dan terdeteksi masuk ke Dinkes, gak sampai ratusan atau puluhan. Usia sekolah dasar," ujar Husnul, Jumat (2/8/2024).
Menurut Husnul, penyebab utama diabetes pada anak-anak bisa bersifat herediter atau genetik. Namun, ia juga menekankan bahwa gaya hidup memiliki peran signifikan.
Menanggapi desakan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memperketat pengawasan makanan yang beredar di masyarakat, Husnul menyoroti kebiasaan anak-anak yang cenderung malas bergerak (mager) dan konsumsi makanan tinggi gula.
"Habitnya anak-anak sekarang itu susah atau malas bergerak (mager), kemudian lifestylenya, dari makanan dan minuman yang kadar seratnya kurang. Kemudian mengandung gula yang tinggi, baik di gula murni maupun gula olahan. Nah ini yang saya maksud bisa menjadi pemicu diabetes tipe 2 di anak-anak," paparnya.
Untuk mengatasi masalah ini, menurutnya Dinkes Kota Malang telah menginstruksikan sekolah-sekolah untuk memastikan keberadaan kantin sehat. Husnul menjelaskan, kantin sekolah harus memenuhi standar Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang dikeluarkan oleh Dinkes.
"Atau kantinnya sudah tersertifikasi dinas kesehatan, itu yang di sekolah," tambahnya. Tapi, di luar (sekolah) itu kan masih belum bisa kita kontrol untuk komposisi makanannya seperti apa, kemudian kesenangan anak-anak itu untuk mengonsumsi jajanan apa," sambungnya.
Ke depan, Husnul menyebut Dinkes Kota Malang berencana untuk melakukan pemetaan lebih lanjut terhadap kasus diabetes pada anak-anak dan meningkatkan pengawasan serta edukasi terkait gaya hidup sehat. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi