19 April 2025

Get In Touch

Ekonom : Penyewaan 1.000 Mobil untuk HUT Kemerdekaan RI di IKN Sebuah Pemborosan

Ilustrasi desain kantor istana kepresidenan yang akan dibangun di IKN Kaltim [Ist]
Ilustrasi desain kantor istana kepresidenan yang akan dibangun di IKN Kaltim [Ist]

JAKARTA (Lenteratoday) - Keputusan pemerintah menyewa 1.000 mobil untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur dinilai terlalu ambisius dan pemborosan. Hal ini disampaikan Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat,

Pandangan ambisius dan pemborosan terhadap langkah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyewa 1.000 unit mobil bagi tamu acara kenegaraan tersebut karena melihat infrastruktur di ibu kota baru belum lengkap lantaran pembangunannya belum rampung.

"Menghamburkan uang negara," kata Achmad dalam keterangannya dikutip dari tempo Selasa (6/8/2024).

Terlebih, biaya sewa mobil itu kabarnya melonjak tajam. Bahkan, penyewaan juga dilakukan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Surabaya, Jakarta, Sidoarjo, Semarang, Solo, Makassar, Bali, dan Palu. Biaya pengirimannya satu unit mobil itu ditengarai membutuhkan biaya Rp 13 juta. "Pemerintah tidak bijak," ujarnya.

Achmad menilai, selain menghamburkan anggaran penyewaan 1.000 unit mobil untuk tamu perayaan HUT Kemerdekaan RI di IKN menunjukkan kurangnya sensitivitas pemerintah terhadap perekonomian masyarakat. Sebab saat ini, ada masyarakat yang dihadapkan pada permasalahan pemutusan hubungan kerja (PHK), kesulitan mencari pekerjaan, dan sebagainya.

Menurutnya, anggaran yang digunakan untuk menyewa 1.000 unit mobil itu bisa dialokasikan untuk masyarakat. "Bisa untuk bantuan sosial, pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian lokal, atau meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan," tutur Achmad.

Achmad juga juga sempat mengkritisi keputusan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di IKN bukan untuk kepentingan rakyat melainkan kepentingan Presiden Jokowi. Menurut Achmad, bagi kepala negara yang mencetuskan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, keberhasilan perayaan HUT di IKN bakal menjadi penentu keberlanjutan proyek tersebut.

Sementara itu, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko merespons kritik publik yang menyoroti keputusan pemerintah menyewa ribuan unit kendaraan untuk mendukung mobilitas pada acara peringatan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Moeldoko menyebut tidak ada harga mahal untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia.

"Kalau untuk national day atau hari kemerdekaan menurut saya enggak ada yang mahal. Karena itu adalah hari kita," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (6/8/2024).

Namun, Moeldoko menegaskan bukan berarti pemerintah menggunakan anggaran secara asal-asalan. Menurutnya, semua masih dalam kendali. "Semuanya bisa dikontrol," imbuhnya.

Moeldoko tidak menampik memang terjadi kenaikan harga sewa kendaraan dan juga tarif penginapan di hotel. Namun, ia kembali mengingatkan bahwa momentum itu hanya terjadi di beberapa kesempatan saja.

Apalagi, kata dia, upacara HUT RI di IKN adalah situasi khusus. Ia berharap masyarakat bisa memaklumi, terlebih mengingat fasilitas di IKN yang masih terbatas. "Case (kasus) di sana (IKN) adalah situasional yang mana semua penuh keterbatasan, akomodasi terbatas. Sehingga ada saya dengar harga hotel juga cukup mahal. Hal yang wajar lah," ujarnya.

Untuk diketahui, Kemensetneg menyewa hingga 1.000 unit mobil untuk mobilitas tamu negara dan very very important person (VVIP) pada perayaan hari HUT RI di IKN. Penyewaan mobil itu diterima oleh Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) dengan uang muka sebesar 50 persen.

Kini, mobil sewaan itu masih dalam perjalanan menuju Kalimantan Timur. Biaya yang dibutuhkan untuk pengiriman satu unit mobil mencapai Rp13 juta, sehingga lonjakan harga sewa mobil tidak bisa dihindari.

Praktis, harga sewa mobil di Kalimantan Timur melonjak hingga 100 persen dari harga pasaran sebelumnya. Harga sewa Toyota Fortuner misalnya, tembus Rp5 juta per hari dengan harga normal Rp2,5 juta per hari. Sedangkan Hiace dari tembus Rp15 juta per hari, dengan harga normal Rp3,5 juta per hari.

Bahkan untuk Toyota Alphard yang biasanya Rp7 juta per hari naik cukup signifikan menjadi Rp25 juta per hari. (*)

Sumber : Tempo, cnnindonesia | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.