20 April 2025

Get In Touch

Pj Wahyu Luncurkan QRuPI, Solusi Digital untuk Pantau Aktivitas Pelajar di Kota Malang

CEO Jaxer Indonesia, Ansari Kadir, dalam peluncuran QRuPI di Kota Malang, Rabu (7/8/2024). (Santi/Lenteratoday)
CEO Jaxer Indonesia, Ansari Kadir, dalam peluncuran QRuPI di Kota Malang, Rabu (7/8/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, resmi meluncurkan aplikasi QR untuk Pelajar Indonesia (QRuPI), Rabu (7/8/2024), sebagai inovasi terbaru untuk memantau aktivitas pelajar di sekolah-sekolah Kota Malang.

Wahyu mengatakan, aplikasi yang dikembangkan bersama Jaxer Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin, keamanan, dan kenyamanan bagi siswa, guru, dan orang tua.

"Saya mengapresiasi karena memang Kota Malang merupakan daerah pertama di Indonesia yang dipilih untuk bisa menggunakan QRuPI ini. Karena memang Kota Malang juga merupakan kota pendidikan dan sudah ada beberapa sekolah yang melakukan uji coba QRuPI ini," ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, QRuPI tidak hanya sekadar alat pemantau, tetapi juga diharapkan mampu memberikan aspek psikologis yang positif bagi siswa. Termasuk juga meminimalisir kasus bullying yang terjadi di sekolah.

Sementara itu, CEO Jaxer Indonesia, Ansari Kadir, menjelaskan QRuPI hadir untuk mengatasi masalah disiplin siswa dan memudahkan orang tua dalam memonitor anak mereka.

"Cara kerja QRuPI sangat sederhana. Setiap siswa akan diberikan lima lencana dengan QR pada baju sekolahnya yang dapat digunakan selama setahun. Guru akan melakukan scan melalui HP untuk merekam aktivitas siswa setiap hari," jelas Ansari.

Dengan sistem ini, pria yang akrab dengan sapaan Ari ini, mengatakan orang tua tidak perlu lagi khawatir tentang keberadaan dan kegiatan anak mereka selama di sekolah. Tak hanya itu, menurutnya QRuPI juga memberikan reward kepada siswa yang berprestasi, sehingga dapat memotivasi mereka untuk berperilaku baik.

"Kami menggunakan Amazon Web Services (AWS) untuk penyimpanan data dengan sistem keamanan berlapis dan bersertifikasi ISO 2007. Selain itu, aplikasi ini tidak memerlukan NIK atau nomor identitas, sehingga data siswa tetap aman," paparnya.

Lebih lanjut, Ari menyampaikan, QRuPI tidak hanya mempermudah guru dan orang tua, tetapi juga membantu siswa dalam membentuk karakter. Pasalnya, dengan digitalisasi yang melibatkan kecerdasan buatan (AI), QRuPI dapat mengetahui minat siswa dan mengarahkan mereka sesuai potensinya.

"Nanti akan ada data science, dimana kita akan tahu minat siswa akan diarahkan ke mana, setelah mereka menempuh pendidikan selama 3 tahun," tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, mengungkapkan inovasi ini telah diujicobakan di 8-10 sekolah di Kota Malang. Ia mengharap, teknologi revolusioner ini dapat diterapkan di seluruh sekolah di Kota Malang. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.