19 April 2025

Get In Touch

Kapal Tanker Terbakar di Perairan Gili Topekong, Lima ABK Meninggal

Tim gabungan mengevakuasi para korban kebakaran Kapal Tangker Elisabeth di Gili Topekong, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (7/8/2024). ANTARA/HO-Humas Polres Karangasem
Tim gabungan mengevakuasi para korban kebakaran Kapal Tangker Elisabeth di Gili Topekong, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (7/8/2024). ANTARA/HO-Humas Polres Karangasem

KARANGASEM (Lenteratoday) - Kebakaran Kapal Tanker Elisabeth di di perairan Gili Topekong, Kabupaten Karangasem, Bali, mengakibatkan lima dari 21 orang Anak Buah Kapal (ABK) meninggal dunia, Rabu (7/8/2024).

"Lima orang meninggal dunia dan yang lainnya luka bakar," kata Kepala Seksi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana, di Karangasem, Rabu (7/8/2024).

Berdasarkan data yang didapat, para korban yang meninggal diketahui bernama Joko, Ismail, Riski, Syahlan, dan Faturahman. Kelimanya bekerja di ruang mesin kapal sebagai mekanik.

Sementara 12 orang lainnya yang dilarikan ke di RS Graha Bakti Klungkung mengalami luka ringan. Mereka adalah Predy, Wahrudin, Amirul Raihan, Diva ismah, Sigio Ditex, Amar, Renaldy, Zulfokar, Rival Arief, Robinson Pardamaian, Evtrika Ambara Sari, dan Risky Wulandari.

Tiga orang lainnya dilarikan ke RSUP Sanglah karena mengalami luka bakar di atas 80 persen yakni Fadli, Mochamad Saiful, dan Edwin Pratama. Sementara nakhoda kapal dinyatakan luput dari insiden itu.

Lebih lanjut, Sukadana menjelaskan kebakaran tersebut terjadi pada Rabu (7/8/2024) sekira pukul 03.00 Wita di Gili Topekong, Karangasem. Awalnya sekira pukul 01.18 Wita, Kapal Elisabeth berlayar hendak membawa bahan bakar menuju Badas Sumbawa, NTB.

Setelah perjalanan selama kurang lebih satu jam atau tepat satu mil dari Pulau Tepekong, Karangasem, kapten kapal mendengar suara ledakan di bagian kiri mes kru Kapal.

Selanjutnya pelapor membuka pintu kapal dan turun melihat keadaan di bawah kapal untuk memastikan keadaan. Setelah kapten naik di anjungan kapal, dia melihat banyak ABK kapal mengalami luka bakar.

"Selanjutnya kapal tidak bisa gerak, lalu nakhoda meminta bantuan ke operasi Tanjung Manggis, kemudian terjadi ledakan kedua. Setelah dicek terjadi kebakaran di kamar mesin," katanya.

Saat semua kru ke master station, terdapat lima orang tidak ikut berkumpul. Mereka itulah yang kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Satpolairud Polres Karangasem, Basarnas, dan KSOP Padangbai, serta pihak Pertamina, pun turun tangan untuk mengevakuasi para korban. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.