07 April 2025

Get In Touch

Bawaslu Kota Batu Petakan Kerawanan di Pilkada

Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto (tengah) dan Kordiv Hukum, Pencegahan, serta Parmas Bawaslu Kota Batu, Yogi Eka Chalid, Sabtu (17/8/2024). (Santi/Lenteratoday)
Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto (tengah) dan Kordiv Hukum, Pencegahan, serta Parmas Bawaslu Kota Batu, Yogi Eka Chalid, Sabtu (17/8/2024). (Santi/Lenteratoday)

BATU (Lenteratoday) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Batu telah memetakan potensi kerawanan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemilu Febriari 2024 lalu, Bawaslu mengidentifikasi beberapa isu krusial yang perlu diwaspadai, seperti kampanye di luar jadwal, politik uang, hingga ujaran kebencian.

Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Kota Batu, Yogi Eka Chalid Farobi, mengatakan ketiga isu ini diprediksi berpotensi kembali terjadi dan bahkan meluas di tingkat kecamatan, mengingat Pilkada nanti akan digelar serentak dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub).

"Misalnya, ujaran kebencian kemarin (Pemilu Februari 2024) terjadi di Dapil Kota Batu 3 yakni di Kecamatan Bumiaji, sementara politik uang kami temukan di Dapil Kota Batu 2, Kecamatan Batu, pada H-1 pelaksanaan pemungutan suara,” ujar Yogi, ditemui di Kantor Bawaslu Kota Batu, Sabtu (17/8/2024).

Yogi menambahkan, meskipun kerawanan ini muncul dari Pemilu 2024, dan bukan berdasarkan Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) tahun 2017 ataupun 2019. Namun tetap tidak menutup kemungkinan isu-isu tersebut akan kembali muncul pada Pilkada mendatang.

"Karena isu kerawanan ini umumnya terjadi saat tahap kampanye. Tapi kami lihat bahwa ke depan, ketiga kerawanan ini akan berpotensi muncul di tingkat kota. Atau bahkan karena nanti juga bebarengan dengan Pilgub, bisa jadi secara kewilayahan," tambahnya.

Selain tiga isu tersebut, Yogi juga mengingatkan adanya potensi kerawanan lain seperti ketidakprofesionalan penyelenggara Pemilu, ketidakpatuhan peserta, serta sengketa Pemilu yang umumnya terjadi di tahap pencalonan, kampanye, hingga penghitungan suara dan rekapitulasi.

Menurutnya, proses pemetaan kerawanan ini, diawali dengan inventarisasi dan identifikasi atas adanya masalah, pelanggaran, serta sengketa yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2024, Pilkada 2017, dan Pemilu 2019.

"Elaborasi data atas Indeks Kerawanan Pemilu dari Bawaslu RI dan refleksi kejadian di Pemilu Kota Batu, selanjutnya dilakukan analisa apakah pelanggaran dan sengketa itu akan berpotensi terjadi kembali atau tidak terjadi, pada gelaran Pilkada mendatang," paparnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto, menambahkan pihaknya berharap tingkat kerawanan pada Pilkada 2024 tidak seperti pada Pilkada sebelumnya yakni di 2017. Untuk itu, menurutnya Bawaslu Kota Batu akan terus menggandeng berbagai pihak guna mengoptimalkan pengawasan partisipatif.

“Kami akan memperkuat kapasitas jajaran pengawas Pemilu melalui supervisi dan monitoring intensif. Selain itu, koordinasi bersama antara pengawas dan penyelenggara Pemilu, serta Sentra Gakkumdu, akan terus dioptimalkan melalui rapat koordinasi, rapat kerja teknis, dan sosialisasi bersama,” kata Supriyanto. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.