
KEDIRI (Lenteratoday) - Banyak jamaah haji Kabupaten Kediri menyebut bekal sambel pecel pemberian Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menjadi salah satu hal paling berkesan selama menjalankan rangkaian ritual ibadah haji saat di Tanah Suci. Sambel pecel ini juga menjadi obat rindu saat ingat Tanah Air.
Hal ini diketahui usai Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Hanindhito, menanyakan pengalaman berharga yang dialami para jamaah ketika menjalankan ibadah Rukun Islam ke-5 tersebut pada tasyakuran haji di Convention Hall SLG, Jumat (16/8/2024). “Apa yang paling berkesan selama panjenengan menjalankan ibadah haji?” tanya Mas Dhito.
Merespon pertanyaan bupati muda tersebut, para haji ini mengaku berkesan dengan pecel yang dibawakan Mas Dhito pada pemberangkatan haji beberapa waktu yang lalu. Pasalnya, pecel ini bisa mengobati rasa rindu terhadap Kediri. “Pecel (berkesan), Mas,” jawab para haji yang mayoritas lansia tersebut.
Mas Dhito mengatakan sambel pecel tersebut memang sengaja diberikan kepada para jamaah. Menurutnya, pecel adalah salah satu makanan khas yang sangat mudah untuk diolah dimanapun.
Dengan pecel tersebut, lanjut Mas Dhito, diharapkan para jamaah bisa tetap merasakan suasana Kabupaten Kediri dengan masakan yang dibawakan. “Itu sudah saya prediksi memang, kira-kira harus bawakan apa ya bagi para jamaaah, yaudah kita putuskan untuk (membawakan) sambel pecel,” jelas Mas Dhito.
Di sisi lain, bupati berkacamata tersebut mengapresiasi seluruh elemen yang berkontribusi dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 ini. Pihaknya mengatakan, dari proses persiapan hingga pemulangan jamaah berjalan lancar. “Saya doakan ibadah haji (tahun ini) panjenengan mabrur semua,” kata suami Eriani Annisa Hanindhito tersebut.
Salah satu haji asal Desa Bringin, Kecamatan Badas mengungkapkan proses ibadah haji yang ia lakukan bersama jamaah lain berjalan lancar. Dia mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemkab Kediri dalam pelayanan kesehatan. “Terima kasih kepada Pemkab Kediri, semua unsur sudah baik, kesehatan juga baik,” jelasnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi